Gunungkidul (4/3). Kesemangatan membangun mental spiritual generasi muda saat ini menurun hal ini terlihat diberbagai pemberitaan di media yang cenderung anak muda selalu mendapatkan posisi yang kurang mendapat tempat dihati masyarakat, namun beda halnya dengan generasi muda Kota Wonosari yang tergabung dalam Penggerak Pembina Generus (PPG) melakukan pembinaan generasi muda sekaligus penyusunan program kegiatan. Ditengah melaksanakan ibadah puasa pembinaan mental dan penyususnan program PPG Wonosari Kota mendapatkan antusias generasi muda, yang diakhir kegiatan dilakukan buka bersama di kawasan Pantai Sepanjang Kapanewon Tanjungsari (3/4).
Penggerak Pembina Generus (PPG) merupakan suatu tim yang dibentuk dengan tujuan untuk memupuk membina generasi muda menciptakan bibit-bibit unggul dalam warga LDII, Lembaga Dakwah Islam Indonesia sebagai salah satu ormas keagamaan yang fokus dibidang dakwah berkepentingan membina umat sebagai sumbangsih terhadap agama, bangsa dan Negara. Lembaga Dakwah Islam Indonesia memiliki program kerja yang tertuang dalam kelompok kerja (pokja) untuk pembinaan generasi penerus bangsa yang bernama Penggerak Pembina Generus (PPG).
Di dalam pokja PPG sendiri terdapat berbagai elemen diantaranya perencanaan program, penggalang dana, penyedia sarana dan prasarana, dan sebagainya sehingga pembinaan generasi ditingkat terbawah Pengurus Anak Cabang (PAC) adalah dari unsur dari penasehat, mubaligh, pendidik dan pengurus muda-mudi/pengurus remaja, sedangkan dari unsur pendidik adalah pelaksana dilapangan (Pembina Generus ditingkat Study Group yang bertanggungjawab membina para generasi.
Sementara PPG adalah pokja yang menggerakkan dan mensupervisi termasuk mensupport pelaksanaan generasi ini. Untuk mendapatkan output / keluaran dengan target maksimal, dibuat kurikulum PPG, dengan maksud : Sebagai pedoman bagi Tenaga Pendidik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Sebagai pedoman bagi Lima Unsur Pembinaan Generus dalam melaksanakan pengawasan terhadap proses pendidikan dan pembelajaran . Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik untuk dapat mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Mendekatkan masyarakat dengan pihak Pembinaan Generasi Penerus melalui keterlibatannya dalam penyusunan dan pelaksanaan kurikulum sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan perkembangan pendidikan. Mendorong tumbuhnya budaya lokal sebagai bagian dari budaya nasional melalui pembelajaran muatan lokal berdasarkan potensi daerah dalam rangka menunjang ketercapaian tujuan nasional.
Oleh: Masgino Masgin (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)