Home / Nasional / Pelatihan Jurnalistik Jadi Wadah Komunikasikan Karya dan Kontribusi LDII

Pelatihan Jurnalistik Jadi Wadah Komunikasikan Karya dan Kontribusi LDII

Sumedang, (5/2) . Menyadari media massa adalah alat komunikasi publik, DPW LDII Jawa Barat laksanakan pelatihan jurnalistik untuk memudahkan komunikasi dan keterbukaan informasi publik. 

DPW LDII Jabar semakin gencar berkarya dan berkontribusi kepada masyarakat dengan berpartisipasi aktif membangun bangsa melalui penerapan 8 bidang Pengabdian LDII untuk bangsa. Dilaksanakan melalui kombinasi luring dan daring dari Studio Utama Gedung Sekretarian DPW LDII Jabar, Jatinangor, Sumedang dengan diikuti oleh Crew Lines Tv Jawa Barat dan Kota Bandung secara luring dan diikuti oleh Biro KIM (Komunikasi, Informasi, dan Media) DPD LDII se-Jawa Barat secara daring.

Dibuka oleh Sekretaris Umum DPW LDII Jawa Barat, Oos Koswara, S. Pd. selaku Pembina Redaksi Lines Tv. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya mempublikasikan kegiatan LDII kepada masyarakat luas. “Kontribusi dan komunikasi LDII yang termuat dalam 8 bidang pengabdian ini, tentunya harus dikomunikasikan kepada masyarakat dan pemerintah,” ujar Oos.

Dengan menghadirkan fotografer profesional, Fauzan Abdul Syukur atau kerap disapa Ojan Tema sebagai pemateri. Ia memaparkan dasar-dasar foto jurnalistik, materi foto jurnalistik secara DFAT (Entire, Detail, Frame, Angle, dan Time), serta bagaimana cara menulis keterangan foto caption.

Ojan menegaskan bahwa saat ini visual sudah menjadi bahasa universal. “Jaman sekarang, visual berupa foto sudah menjadi bahasa universal yang mudah dimengerti dan dipahami oleh siapa saja tanpa terkendala oleh bahasa,” paparnya.

Untuk itu, ia menjelaskan bahwa sebuah foto jurnalistik, tak sekedar hanya memotret, namun harus mampu menyampaikan berita, informasi, atau pesan melalui gambar. “Foto yang bagus itu, harus memiliki cerita, tersampaikan dengan tepat, dan bisa terkoneksi dengan orang yang bersangkutan, Fotografer hari ini harus mencipta foto story, harus mampu menulis cerita, bertutur, merancang isi,dan mengekskusi”, tambahnya.

Sementara itu, materi jurnalistik tulis disampaikan oleh Pimpinan Redaksi Lines TV, Abdul Soleh. Dalam pemaparannya, ia menegaskan pentingnya melakukan riset sebelum menulis berita. “Jadi Tahapan dalam Menulis berita itu dimulai dari riset, cari tahu apa yang akan kita liput, siapa yang akan diwawancara dan apa yang akan diwawancara,” ujar Soleh.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bagaimana membuat berita tulis mudali dari merangkan teras berita (Lead), tubuh berita, hingga penutup atau berita “Lead adalah rangkuman atau sorotan utama dari berita, oleh karena itu dalam penulisan lead perlu memuat informasi yang menarik”, jelasnya.

Ia juga memberikan tips untuk menulis judul dalam sebuah berita. Menurutnya, membuat judul akan lebih mudah ketika tulisan rangkaian berita sudah selesai ditulis. “Membuat judul itu harus semenarik mungkin. Untuk memudahkannya, maka buat judul itu diakhir. Jangan sampai pusing memikirkan judul di awal sampai tidak bisa menuliskan apapun dalam berita”, tegasnya.

Output dari pelatihan ini adalah peserta dapat membuat berita tulis secara lengkap, komunikatif dan sesuai dengan kaidah jurnalistik. Sehingga karya dan kontribusi LDII dapat dikomunikasikan melalui publikasi berita.

 

Oleh: Abdul Soleh (contributor) / Khoir (editor)

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *