Home / Berita Daerah / MUSYASWARAH WILAYAH (MUSWIL) VIII DPW LDII NTT 2021

MUSYASWARAH WILAYAH (MUSWIL) VIII DPW LDII NTT 2021

Kupang (24/6). Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), digelar pada Kamis 24 Juni 2021. Pada acara lima tahunan sekali itu, LDII NTT mengangkat tema “PENGUATAN SDM PROFESIONAL RELIGIUS UNTUK KETAHANAN DAN KEMANDIRIAN BANGSA MENUJU NTT MAJU DAN SEJAHTERA

Muswil VIII LDII NTT yang mengambil tempat di Sylvia Hotel Kupang, dibuka secara Daring oleh Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia, KH. Ir. Chriswanto Santoso. M.Sc.
Mengawali sambutannya Chriswanto mengajak seluruh peserta dan tamu undangan untuk mengucapkan Alhamdulillahi robbil ‘alamin sebagai bentuk puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena berkat ijin-Nya pelaksanaan Muswil VIII LDII secara Daring maupun Luring dalam keadaan sehat wal afiat, meskipun secara virtual dan kita masih berada di tengah era pandemi Covid-19.

Pada Muswil kali ini hadir para pejabat penting NTT diantaranya dari Kesbangpol NTT yg dihadiri langsung oleh Kepala Kesbangol NTT, Ir. Yohanes Octavianus MM, sekaligus memberikan pembekalan dengan pemaparan materi “Peran Organisasi Kemasyarakatan dan Kontribusinya dalam menjaga keutuhan Bangsa dan Negara”. Kemudian nara sumber berikutnya adalah dari POLDA NTT, Kompol Muhajid Kossah SE., MM dengan materi “Peran Organisasi Masyarakat (ORMAS) dalam KAMTIBMAS”, dilanjutkan pemateri dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Prov. NTT yang disampaikan langsung oleh ketua Umum MUI Prov. NTT, Drs. H. Abdul Kadir Makarim dengan tema “Ukhuwah Islamiah di Tengah Pandemi Covid_19”. Nara sumber ke empat adalah dari Korem 161 Wirasakti Kupang yang disamapikan oleh Mayor Infantri Sadiman dengan pokok materi seputar Bela Negara.


  

Muswil kali ini selain dihadiri oleh tamu Undangan juga dihadiri oleh pengurus DPD LDII dari 6 DPD Kabupaten/ kota yaitu : Kabupaten Belu, TTS, Alor, Sumba Barat, Ende dan DPD kota Kupang serta dari 6 calon DPD Kabupaten yang dalam waktu dekat disyahkan menjadi DPD Kabupaten yaitu : TTS, Sumba Timur, Sikka, Flotim, Lembata dan Saburaijua.

Ketua panitia Muswil VIII LDII NTT tahun 2021, La Ode Ahmad Jais S.Pd. mengajak tamu Undangan dan para peserta Muswil utk bersama sama menjaga Kamtibmas ditengah keberagaman, karena dengan kondisi yang aman dan penuh rasa persodaraan diantara kita merupakan salah satu modal kuat menciptakan SDM yang Profesional Religius.

Dalam perjalanannya, proses akulturasi budaya yang sudah terjalin sejak awal kehadiran Islam khususnya di NTT ternyata masih berlangsung hingga saat ini. Hal tersebut memunculkan tradisi dan budaya yang unik. Beberapa akulturasi budaya yang dimaksud antara lain proses geneologi (perkawinan), kekerabatan secara alami, identitas nama, dan pembauran dalam kehidupan sehari-hari.
Selain akulturasi di sektor budaya, beberapa bidang seperti pertanian, Bahasa, dan kerohanian juga membentuk keunikan akulturasi yang hanya ditemukan di NTT.

Secara aklamasi, Mustafa Beleng SH., MH. terpilih kembali menjadi Ketua DPW LDII Provinsi Nusa Tenggara Timur masa bakti 2021 – 2026.

Ketua Umum DPP LDII, Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc saat memberikan sambutan dan membuka secara resmi Muswil VIII NTT menekankan perlunya peningkatan komunikasi dan kerjasama internal LDII di Nusa Tenggara Timur guna menghasilkan kinerja yang optimal mengingat demografi NTT yang cukup menantang. “Daratan dan kepulauan di NTT memerlukan tim organisisasi yang solid agar program kerja bisa berjalan dan keberadaan LDII semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat NTT”,

Pelaksanaan Musyawarah Wilayah VIII LDII Porvinsi Nusa Tenggara Timur ini, memang berbeda dengan muswil-muswil sebelumnya, karena di tahun 2021 ini pada kondisi pandemi Covid-19, musyawarah Wilayah ini Sebagian dilaksanakan secara Virtual dengan metode teleconference melalui aplikasi Zoom Meeting.
konsolidasi adalah proses rutin yang harus dilakukan oleh organisasi setiap 5 (lima) tahun sekali, yang dimaksudkan untuk mengevaluasi kinerja organisasi pada semua aspek dan juga sebagai upaya organisasi untuk merespon perubahan kondisi lingkungan strategis yang terjadi, terlebih dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia pada saat ini.

Pembangunan di Indonesia, bukan saja pada klaster atau bidang keagamaan dan dakwah saja yang menjadi ruang lingkupnya (core competence-nya), tetapi juga merambah ke tujuh klaster lainnya yaitu bidang kebangsaan, ekonomi, pendidikan, teknologi digital, kesehatan, energi, dan pangan.

Pertama, Pada bidang kebangsaan, LDII akan terus mengupayakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan aset pemersatu bangsa. Oleh karena itu, Bahasa Indonesia perlu terus dibina dan dikembangkan.

Kedua, Pada bidang keagamaan, LDII terus mengupayakan agar dakwah Islam merupakan hak setiap ummat Islam. Dengan demikian, LDII perlu memberi perhatian kepada kelompok-kelompok masyarakat marjinal yang selama ini kurang diperhatikan, seperti masyarakat di daerah terpencil dan perbatasan, penderita tuna rungu dan disabilitas lainnya, penderita kusta, dan narapidana.

Ketiga, Pada bidang pendidikan, LDII akan terus membantu pemerintah dalam membangun sistem pendidikan yang fokus pada pendidikan karakter “Profesional Religius”, yang mengkombinasikan moral character dan performance character yang bersumber dari ajaran agama Islam dan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia.

Keempat, pada bidang kesehatan alami, LDII akan terus mendorong program program pemerintah dalam penggunaan obat herbal, berdampingan dengan penggunaan obat konvensional, sehingga obat herbal bukan sebagai komplementary atau pelengkap, melainkan menjadi obat yang memiliki khasiat tersendiri.

Kelima, pada bidang pangan, LDII mendorong agar Indonesia dapat mewujudkan ketahanan pangan. Untuk itu, lahan-lahan tidur yang tidak produktif seperti lahan gambut supaya diinovasi agar dapat menjadi lahan yang produktif, yang pada gilirannya dapat mewujudkan kemandirian pangan di Indonesia.

Keenam, pada bidang perekonomian, LDII akan terus mendorong bahwa perekonomian seyogyanya disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan yang dapat diwujudkan melalui pengembangan ekonomi syariah, yang lebih menekankan kerjasama, bukan melulu persaingan bebas dalam mekanisme ekonomi pasar.

Ketujuh, pada bidang energi baru dan terbarukan, LDII akan terus mendorong agar energi baru dan terbarukan ini dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan, mengingat potensinya yang sungguh sangat massif di Indonesia, dan hingga saat ini, masih kurang dioptimalkan.

Kedelapan, pada bidang penggunaan teknologi digital yang di Indonesia sangat massif dewasa ini, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, maka LDII akan terus mengupayakan agar penggunaan teknologi digital hendaknya lebih diarahkan pada hal-hal yang sifatnya produktif dan positif.

Semoga segala niat baik, ikhtiar, karya dan kontribusi kita untuk membangun Negara khususnya provinsi Nusa Tenggara Timur di tengah situasi Pandemi Covid-19 ini menjadi jariyah dan mendapat pahala dari Allah Subahanahu Wataala.
Aamiin….

*)sekretariat dpwntt. rh.

About ldiintt

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *