Musi Banyuasin (6/6). LDII Sungai Lilin menggelar pengajian keputrian di Masjid Baiturrahman, Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Taufiqurrohman, Pinang Banjar. Kegiatan ini diikuti oleh remaja putri mulai dari kelas 4 SD hingga usia menjelang pernikahan, dengan tujuan membekali mereka pemahaman agama, khususnya terkait pentingnya menjaga kesucian dan pergaulan yang sehat.
Dalam sesi utama, peserta mendapatkan pembelajaran mendalam seputar makna Al-Qur’an dan fikih tentang thoharoh (bersuci). Para pembimbing menekankan bahwa menjaga kesucian bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga mencerminkan kebersihan hati dan pikiran dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Mereka menjelaskan bahwa kesucian merupakan syarat sah ibadah, cerminan ketakwaan kepada Allah, serta menjadi sarana menumbuhkan kesadaran spiritual. Di samping itu, thoharoh juga memiliki manfaat kesehatan dan kebersihan lingkungan, serta menjadikan seseorang teladan dalam masyarakat.
Selain materi fikih, para peserta juga mendapatkan nasihat moral mengenai pentingnya menjaga batas pergaulan, khususnya dengan lawan jenis. Para pembina mengingatkan bahwa salah satu jalan syaitan dalam menyesatkan manusia adalah melalui pelanggaran batas interaksi antara laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, para remaja diimbau untuk menjaga kehormatan diri, menjauhi pergaulan bebas, dan memperkuat nilai-nilai akhlak mulia dalam kehidupan mereka.
Ketua Ponpes Taufiqurrohman, H. Daud Sobri, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan generasi muda yang terus dilakukan pihaknya secara berkelanjutan. Ia menyebut bahwa pengajian keputrian ini sejalan dengan visi LDII dalam mencetak generasi profesional religius dan merupakan bagian dari implementasi 29 karakter luhur yang menjadi program prioritas DPP LDII di bidang dakwah.
Melalui kegiatan ini, LDII Sungai Lilin berharap dapat membentuk karakter remaja putri yang kuat secara spiritual, tangguh menghadapi tantangan zaman, serta mampu menjaga nilai-nilai moral dan kesucian diri dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh: Daud SOBRI (contributor) / FF (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng