Sleman (15/12). Musyawarah Daerah (Musda) VII Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Sleman dilaksanakan secara luring di pendopo rumah dinas Bupati Sleman, pada Minggu (5/12). Kegiatan yang dihadiri tak kurang dari 120 orang ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Melalui serangkaian persidangan, rapat paripurna Musda VII LDII Sleman memutuskan secara aklamasi mengangkat Suwarjo, S.IP., M.Si sebagai Ketua DPD LDII Sleman masa bakti 2021-2026. Ia menggantikan seniornya, Anji Sujiman, S.H., M.M., yang sebelumnya telah menjabat posisi tersebut selama dua periode berturut-turut.
Suwarjo menegaskan, ia akan berusaha menjalankan amanah dengan baik dan penuh tanggungjawab, serta tetap menjaga komunikasi dengan para sesepuh dan dewan penasihat organisasi.
“Semoga kami mampu menjalankannya dengan baik. Kami berharap komitmen Bapak/Ibu tidak hanya sebatas memilih saya, namun yang lebih penting adalah kita bersama-sama berjuang dan mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi,” ujar Suwajo yang juga pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol), Universitas Widya Mataram (UWM), Yogyakarta.
Lebih lanjut, Suwarjo menekankan pentingnya kehadiran dan kontribusi LDII di tengah masyarakat. LDII sebagai organisasi masyarakat islam yang besar turut andil dalam pembangunan nasional. “Agar kontribusi nyata LDII dirasakan di Kabupaten Sleman, diperlukan sinergitas program-program yang memungkinkan untuk dikerjasamakan dengan instansi pemerintahan, kepolisian, militer, swasta, maupun ormas lainnya,” imbuhnya.
Tantangan ke depan semakin beragam dan kompleks, yang membutuhkan energi besar, “Saya akan menyusun struktur organisasi sesuai hirarki yang ada, baik di DPW maupun DPP. Selain itu, saya akan melibatkan kalangan muda yang kami anggap lebih energik dan mudah menyesuaikan diri dengan perubahan saat ini,” tandasnya.
Ketua DPW LDII DIY, Atus turut menitipkan beberapa pesan kepada kepengurusan baru LDII Sleman. “Saya senang yang terpilih adalah mas Warjo. Kita adalah Dewan Pimpinan baik Wilayah maupun Daerah. Ini artinya kepemimpinan harus dijalankan dengan kolektif kolegial,” ujar Atus mengawali pesannya. Atus juga menjelaskan, agar kepemimpinan kolektif kolegial bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan kepemimpinan yang kuat. Teamwork juga harus dimunculkan untuk mencapai ‘the dream team’. Semuanya harus bekerjasama, menjaga komunikasi, dan koordinasi melalui musyawarah (Anwar Rovik).