Jember (25/4). Tokoh lintas agama se-Kabupaten Jember mengadakan jagongan kerukunan dan buka bersama dalam rangka terus mengawal tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tokoh lintas agama tersebut tergabung dalam Silaturahim Elemen Masyarakat, atau Sila Emas, berkumpul di Aula DPD LDII Jember, pada Kamis (13/4).
Ketua DPD LDII Jember, Akhmad Malik Afandi bersyukur LDII menjadi tuan rumah pertemuan Sila Emas tersebut, terlebih pada momen bulan Ramadan. “Apapun agamanya, kita saudara dan kita semua Indonesia,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, dalam agama Islam, ada empat tahapan dalam menjalin kerukunan. Pertama adalah taaruf, atau saling kenal. “Sebagai tokoh lintas agama, harus saling mengenal satu dengan yang lain, sehingga akan mempermudah menjalin silaturahim dan komunikasi,” jelasnya.
Kedua adalah tafahum, atau saling memahami. “Masing-masing tokoh lintas agama dapat saling memahami terhadap perbedaan dan fokus mencari titik persamaan,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, ketiga adalah taawun, atau saling bekerja sama. “Setelah saling memahami, selanjutnya saling bekerja sama dalam kebaikan untuk kemajuan bangsa dan negara,” ujarnya.
Keempat adalah tasamuh, atau saling menjamin. “Saling menjamin keamanan keberadaan umat beragama yang lain, sebagaimana negara menjamin keamanan semua warga negaranya untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa, Indonesia ibarat sebuah kapal besar yang membawa banyak penumpang dengan berbagai latar belakang. “Tugas penumpang adalah memastikan kapal tersebut tidak oleh, pecah atau bocor di tengah perjalanan sehingga bisa sampai tujuan dengan selamat,” ungkapnya. Sehingga, untuk menggapai kesemua hal tersebut, diperlukan kerukunan dan kekompakkan.
Koordinator Sila Emas, Ignatius Sumarwiadi memberikan apresiasi kepada LDII yang sudah berkontribusi terlaksananya acara jagongan kerukunan antar umat beragama itu.
“Sila Emas dibentuk karena sebuah kebutuhan bersama antar tokoh lintas agama dalam mewujudkan kerukunan menuju persatuan dan Kesatuan bangsa khususnya yang ada di Kabupaten Jember. Sila Emas juga bekerja sama dengan FKUB dan saling mengisi satu sama lain, karena ada ruang yang belum bisa diisi oleh FKUB, maka akan diisi oleh Sila Emas, begitu juga sebaliknya ada ruang yang belum diisi oleh Sila Emas, maka akan diisi oleh FKUB,” ujarnya.
Oleh: Akhmad Malik Afandi (Jember) (contributor) / FF (editor)