Pandeglang (12/6). Ketua PC LDII Labuan, Entol Suhari hadir dalam prosesi penyembelihan hewan kurban dan pembagian paket daging kepada masyarakat usai pelaksanaan salat Idul Adha, pada Jumat (6/6) lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Idul Adha 1446 H yang diselenggarakan LDII Labuan dengan mengangkat tema nasional “Ikhlas Berkurban, Ikhlas Berbagi”.
Pelaksanaan salat Idul Adha berlangsung khidmat dan penuh kekhusyukan, dihadiri ratusan jamaah dari berbagai PC dan PAC se-Kecamatan Labuan. Suhari menekankan pentingnya meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah.
“Ibadah kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga bentuk ketaatan, pengorbanan, dan solidaritas sosial,” tuturnya.
Suhari menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya LDII untuk mempererat silaturahim dan meningkatkan kepedulian sosial di tengah masyarakat. “Jauh sebelum masuknya bulan Zulhijah, kami pengurus secara rutin melalui majelis taklim dan pengajian mengupayakan adanya tabungan kurban, sehingga saat bulan haji datang, tabungan tersebut dapat diwujudkan seekor kambing atau sapi,” ulasnya.
Suhari juga menyoroti prosesi penyembelihan, pemotongan dan pendistribusian daging kurban, agar paket yang ditebar hendaknya dapat dikonsumsi dalam keadaan baik. “Semoga semangat berbagi ini dapat menjadi tambahan pahala bagi kita, sekaligus menjadi upaya taqorrub kepada Allah SWT,” pungkasnya.
Ketua PAC LDII Labuan, Mamat Rahmat mengajak umat Islam untuk meneladani ketaatan dan keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS. “Idul Adha adalah pengingat akan peristiwa penting di dalam Al Quran tentang keimanan dan ketaqwaan. Kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjalankan syariat dengan penuh keikhlasan,” ujarnya.
Mamat menegaskan bahwa ibadah kurban merupakan simbol pengorbanan dan bentuk solidaritas sosial. Pembagian daging kurban, menurutnya, bukan sekadar sedekah, tetapi juga cara mempererat silaturahim dan meningkatkan kepekaan sosial, khususnya kepada kaum dhuafa, anak yatim, dan masyarakat yang membutuhkan.
Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng