Denpasar (26/07) – Wakil Gubernur Bali Oka Artha Ardana Sukawati membuka secara daring atau online Perkemahan Akhir Tahun Ajaran Cinta Alam Indonesia (Permata CAI) LDII Bali tahun 2020, 24/07. Pembukaan dilakukan di ruang rapat kantor Wagub Bali di Renon, Denpasar.
Hadir dalam pembukaan Ketua DPW LDII Bali H.Olih Solihat Karso, Wakil ketua H.Agus Purmadi, dan biro TIAT Ichwan Hadi. Wagub Bali yang biasa disapa Cok Ace itu menyambut gembira terselenggaranya kegiatan Permata CAI LDII Bali. Menurutnya, Permata CAI memiliki makna penting sebagai ajang pembentukan dan pembinaan generasi muda menghadapi tantangan kemajuan zaman. “Saya berharap adik-adik generus LDII Bali memperoleh pengalaman yang diperlukan, sehingga dapat terbentuk pribadi yang kuat, pantang menyerah, memiliki etos kerja, dan inovatif demi memajukan bangsa dan negara,” ujar Cok Ace.
Mantan Bupati Gianyar itu meminta seluruh peserta Permata CAI LDII Bali bisa fokus mengikuti paparan pemateri. Sebab, di masa depan generus LDII Bali akan dihadapkan pada tantangan yang semakin rumit dampak dari pandemi Covid-19. Untuk menjawab tantangan itu, Bali dan Indonesia butuh generus yang berkarakter, berkepribadian tangguh, dan bertakwa kepada Tuhan YME. Terlebih, Pemprov Bali di bawah pimpinan Gubernur Wayan Koster dan Wagub Cok Ace berkomitmen penuh mendukung pembangunan yang adil dan merata.
Hal itu dituangkan dalam visi Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru. Pembangunan di Bali mencakup tiga aspek, yaitu alam, krama (manusia), dan kebudayaan. Karena itu, pembangunan generasi muda juga menjadi fokus pemerintah demi terwujudnya sumber daya manusia Bali yang unggul. “Saya ucapkan selamat kepada LDII Bali yang berhasil menggelar Permata CAI di tengah pandemi Covid-19. Semoga generus LDII Bali menjadi pribadi yang matang secara kognitif, santun, dan terbuka bagi kemajuan,” tukas pejabat yang juga guru besar itu.
Di akhir acara, Cok Ace terlihat kagum melihat antusias generus LDII Bali yang mengikuti kegiatan secara daring. Berkali-kali Cok Ace mengacungkan jempol dan tepuk tangan saat menyapa para peserta yang ada di kabupaten/kota se-Bali.
Dalam kesempatan itu, H.Olih Solihat Karso, dalam laporan pembukaan Permata CAI menjelaskan, pelaksanaan Permata CAI ke-41 ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang biasa dilakukan di alam terbuka di Bedugul, Tabanan. Meski digelar secara daring, Olih memastikan peserta Permata CAI Bali tetap antusias.
Di hadapan Cok Ace, Olih menyebut kegiatan ini merupakan upaya nyata DPW LDII Bali dalam membina dan membentuk generus yang profesional dan religius. Profesional memiliki arti cakap di bidang masing-masing, baik soft skills maupun hards skills. Sementara religius memiliki makna beriman dan bertakwa pada Tuhan. “Mengutip ucapan Albert Einstein, bahwa ilmu tanpa agama adalah lumpuh. Dan, agama tanpa ilmu adalah buta,” kata dosen senior di ISI Denpasar itu.
Total ada 30 lokasi se-Bali mengikuti Permata CAI Bali daring ini. Sedangkan jumlah peserta ada 400 generasi muda LDII Bali. “Ini merupakan bukti sahih, bahwa antara agama dengan ilmu pengetahuan dapat berjalan seiring dan selaras,” tutur Olih. Olih mengucapkan terima kasih kepada Wagub Bali yang sudah berkenan membuka Permata CAI. Hal ini sangat istimewa. Olih juga menyampaikan penghargaan kepada Gubernur Bali yang telah bersedia memberi bantuan konsumsi pada peserta Permata CAI. Diakhir sambutan, Olih kembali mengingatkan peserta agar mematuhi protokol kesehatan. (kim ldii bali/sandi jaya/LC/rk]