Home / Nasional / Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Banten Ikuti Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 H

Tim Rukyatul Hilal DPW LDII Banten Ikuti Pemantauan Hilal 1 Ramadan 1446 H

 

Serang (4/3). Tim rukyatul hilal DPW LDII Provinsi Banten turut serta dalam kegiatan pemantauan hilal untuk menentukan awal Ramadan 1446 H/2025 M. Kegiatan ini berlangsung di Planetarium Mercusuar Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Banten pada Jumat (28/2).

Pemantauan hilal ini merupakan bagian dari upaya penentuan awal bulan suci Ramadan yang dilakukan berdasarkan metode rukyatul hilal yaitu pengamatan langsung terhadap bulan sabit. Kegiatan ini melibatkan para pakar astronomi, akademisi, serta perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan, termasuk LDII Provinsi Banten.

Kordinator tim rukyatul hilal DPW LDII Provinsi Banten, Hanif Abdul Rahmanto menyampaikan bahwa keikutsertaan dalam pemantauan hilal ini merupakan bentuk kontribusi dalam mendukung akurasi penentuan awal ramadhan. “Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini karena memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk memahami lebih dalam tentang metode penentuan awal bulan hijriyah. Selain itu, acara ini merupakan bagian dari sinergi antar lembaga dalam menjaga kebersamaan dan persatuan dalam pelaksanaan ibadah,” ujar Hanif.

Ia menambahkan bahwa LDII akan terus berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan yang bersifat edukatif dan bermanfaat bagi umat. “Kami akan terus mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan yang bertujuan mempererat ukhuwah Islamiyah dan meningkatkan pemahaman umat terhadap ilmu falak dan fiqih Islam,” tambahnya.

Sementara itu, staff Planetarium Jakarta, Mila Izzatul Ikhsanti menyatakan bahwa dalam pemantauan tidak terlihat penampakan hilal, namun hasil dari pemantauan ini akan menjadi salah satu dasar bagi Kementerian Agama RI dalam menetapkan awal puasa Ramadhan 1446 H secara resmi.

“Dari hasil pemantauan kami disini, di Planetarium Mercusuar Cikoneng dan termasuk di titik lainnya bahwa hilal di Banten tidak bisa terlihat. Adapun untuk keputusan kapan jatuhnya ramadhan itu kami akan menunggu keputusan sidang isbat menteri agama dengan ormas Islam di seluruh Indonesia,” ucap Mila.

Dengan adanya kolaborasi antara akademisi, ormas Islam, dan pemerintah, diharapkan keputusan yang diambil dapat memberikan kepastian bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah puasa dengan khusyuk dan penuh keyakinan.

 

Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *