Gunung Kidul (26/7). Dalam rangka menjalin komunikasi dan pendidikan politik dalam masyarakat, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Gunungkidul menggelar silaturrahim dengan LDII dalam pertemuan yang bertajuk “Peran Ormas Untuk Meningkatkan Partisipasi Politik Menyongsong Pemilu 2024” di komplek masjid Abada, Gunungkidul pada Rabu (20/7).
Acara itu juga dihadiri Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto, Kepala BaKesbangpol Gunungkidul Johan Eko Sudarto, Bawaslu Gunungkidul Rosita, Ketua DPD LDII Gunungkidul Wahono Budi Rustanto, Forkompimkap Saptosari serta tokoh masyarakat setempat.
Heri Susanto dalam sambutan acara itu menyampaikan tentang pendidikan politik kepada masyarakat. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan sekaligus merupakan bentuk kontribusi masyarakat kepada bangsa, dengan demikian peran serta masyarakat sangat diutamakan dan juga akan menjadi tolok ukur keberhasilan kepemimpinan di masa mendatang. “Gunungkidul tidak mungkin bisa maju, kalau hanya untuk memikirkan urusan kita sendiri dan golongan, kalau segala sesuatu kegiatan tidak diserahkan kepada ahlinya tentunya hasilnya juga tidak akan sesuai harapan, maka pendidikan yang harus kita lakukan sejak dini termasuk pendidikan politik merupakan hal penting bagi kita, maka peran serta masyarakat sangat diutamakan,” katanya.
Wahono mengapresiasi kegiatan yang menurutnya bermanfaat terutama bagi warga LDII. “Kami sangat mendukung upaya yang dilakukan oleh Badan Kesbangpol Gunungkidul yang kesekian kalinya memberikan ruang mendekatkan pemimpin kepada rakyat, ini merupakan hal yang sangat luar biasa bagi kami,” katanya.
Mendekatkan pemimpin kepada masyarakat, menurut Wahono merupakan bentuk komunikasi yang sangat baik kepada masyarakat. “Semakin jarang komunikasi jarak sosial itu semakin jauh, sedangkan semakin intens komunikasi jarak sosial semakin dekat, kalau jarak sosial semakin dekat ini akan menimbulkan harmoni yang sangat kondusif. Sikap masyarakat satu dengan yang lain akan terpupuk dan tertanam hingga terjaga dengan baik, jika jarak sosial komunikasi yang terlalu jauh ini biasanya akan menimbulkan prasangka yang kurang baik,” jelasnya.
Wahono juga memaparkan delapan bidang pengabdian LDII untuk bangsa diantaranya wawasan kebangsaan, dakwah islam, pendidikan umum, ekonomi syariah, pertanian dan lingkungan hidup, kesehatan dan pengobatan herbal, informasi dan teknologi, serta Energi Baru Terbarukan (EBT).
Sementara itu Kepala Bakesbangpol Gunungkidul Johan juga mengapresiasi LDII bahwa kegiatan yang dilakukan untuk membangun komunikasi mendekatkan kepada ulama dan umaro’ ini langkah yang dilakukan untuk berkomunikasi untuk menjaga kerukunan bersama, karena menjaga modal sosial kerukunan itu tidak hanya tugas pemerintah saja, tetapi menjadi tugas bersama juga yang menjadi kebutuhan bersama.
“Pendidikan politik ini hanya merupakan suatu proses agar kita tidak terjebak dengan adanya komunikasi yang tidak terbangun dengan baik, dengan terbangunya komunikasi dengan baik tentunya harapan kedepan juga terjaga dengan baik, hal ini tidak boleh berhenti sampai disini saja, maka dari itu melalui pendidikan politik bagi masyarakat tentunya harapan terjaganya komunikasi dengan baik pula pungkasnya,” katanya. (masginowe)
Oleh: Masgino Masgin (contributor) / Noni Mudjiani (editor)