Website Resmi LDII NTT | DPW LDII NTT Nusa Tenggara Timur
Serang (7/9). Suasana halaman Gedung Gubernur Banten pada Minggu (17/8) terasa meriah. Gubernur Banten Andra Soni bersama Wakil Gubernur A Dimyati Natakusumah menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Upacara turut dihadiri Sekda Deden Apriandhi bersama forkopimda dan tamu undangan. Usai upacara bendera, gubernur, wagub, dan sekda berjalan menuju halaman gedung gubernur Provinsi Banten untuk ramah tamah sebagai rangkaian agenda peringatan HUT RI.
Andra Soni mengajak para peserta yang hadir untuk terus menumbuhkan semangat nasionalisme. “Upacara bendera ini menjadi simbol persatuan dan kebanggaan bangsa, sekaligus momentum mempererat rasa cinta tanah air di tengah masyarakat Banten,” kata Andra Soni.
Kegiatan ini juga diikuti berbagai organisasi kemasyarakatan, termasuk Pengurus Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Banten. Seperti tahun lalu LDII turut memeriahkan HUT RI dengan mengadakan upacara bendera dan mengarahkan supaya menyelenggarakan upacara di sekolah dan pondok pesantren serta tempat tempat kegiatan di bawah naungannya.
Ketua LDII Banten, Dimo Tono Sumito menyampaikan ucapan dirgahayu Republik Indonesia yang ke-80 tahun. “Semoga negara kita semakin kuat, maju, dan jaya. Serta harmoni di Banten selalu kita jaga dengan dinamika yang berdeda beda agar Banten terus tumbah bekembang, sesuai amanat ketua umum DPP,” ujarnya.
Tema kemerdekaan ke-80 tahun ini adalah “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”. Maka, lanjut Dimo, peran kita di LDII adalah menjadi pelopor persatuan umat dan bangsa, membina akhlak generasi muda agar memiliki karakter yang Islami yang religius, sekaligus profesional sebagai fondasi dalam membangun sikap nasionalismenya atau wawasan kebangsaannya.
“Selain itu turut serta dalam pembangunan bangsa dengan kerja nyata, inovasi, dan kepedulian sosial,” ungkapnya. Ia menyampaikan terima kasih bahwa LDII setiap tahun diundang pada momen upacara HUT RI.
“Termasuk tahun ini rasa semangat dan kebersamaan bisa lebih luas dirasakan lintas organisasi,” tutupnya.
Oleh: Andy Maulana (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
