Home / Nasional / Semangat Tak Padam, Warga LDII Kebumen Ikuti Asrama Kitab Thoharoh Secara Hibrid

Semangat Tak Padam, Warga LDII Kebumen Ikuti Asrama Kitab Thoharoh Secara Hibrid

Kebumen (16/2). Semangat menuntut ilmu tak mengenal usia. Hal itu terlihat dari antusiasme warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Kebumen yang mengikuti Asrama Kitab Thoharoh dan Buku Saku Doa, pengajian intensif yang digelar oleh Majelis Taujih wal Irsyad DPP LDII di Pondok Wali Barokah, Kediri.

Acara ini berlangsung selama lima hari, 15-19 Februari 2025, dan diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri. Agar lebih banyak warga bisa menyerap manfaatnya, DPD LDII Kebumen menyelenggarakan asrama ini secara hibrid di dua lokasi, yaitu Pondok Pesantren Baitussyakur di Gombong dan Aula Masjid Baitussallam di Mertokondo. Sebanyak 150 peserta, yang terdiri dari ustaz dan ustazah perwakilan PC dan PAC LDII se-Kabupaten Kebumen, mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat.

Ilmu untuk Diamalkan dan Dibagikan

Ketua DPD LDII Kabupaten Kebumen, H. Gunardi, mengapresiasi kesungguhan para peserta yang rela meluangkan waktu dari keluarga dan rutinitas sehari-hari demi mendalami ilmu agama.

“Saya bangga melihat semangat mereka. Semoga ilmu yang diperoleh bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan dibagikan kepada warga LDII lainnya yang belum berkesempatan mengikuti asrama ini,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari Ketua Dewan Penasehat LDII Kabupaten Kebumen, Sayyid Raden Hamka Gus Septadi. Ia mengaku kagum dengan semangat para peserta, terutama yang sudah berusia lanjut.

“Banyak peserta yang usianya tidak lagi muda, tapi tetap bersemangat belajar. Ini seharusnya menjadi inspirasi bagi generasi muda agar tak kalah dalam menuntut ilmu agama,” katanya melalui sambungan telepon.

Belajar Seimbang, Sehat Terjaga

Tak hanya berkutat dengan kitab dan materi, panitia juga menyisipkan sesi olahraga futsal setiap pagi dan sore sebelum pengajian dimulai. Aktivitas ini menjadi momen pelepas penat sekaligus menjaga kebugaran peserta.

Salah satu peserta, Moh. Nur Hidayat, mengaku meski fisiknya lelah, pengalaman belajar di asrama memberikan kesan yang berbeda.

“Belajar di lingkungan seperti ini lebih fokus, ilmunya cepat dipahami. Saya berharap kegiatan ini bisa lebih sering diadakan supaya pemahaman agama kami semakin bertambah,” tuturnya.

Menjangkau Hingga Mancanegara

Asrama ini tidak hanya diminati oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga diikuti oleh warga LDII yang berada di luar negeri. Mereka menyimak materi secara daring, membuktikan bahwa jarak tak menjadi penghalang dalam menuntut ilmu.

Dengan antusiasme yang tinggi, kegiatan asrama ini diharapkan tak sekadar menambah wawasan, tetapi juga menjadi bekal dalam mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh: M. Fahrudin (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *