Kubu Raya – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar menyambangi Panti Asuhan Amal Jariyah di Rasau Jaya Kubu Raya, Minggu (2/5/2021). Kedatangan rombongan LDII dimaksudkan untuk melihat secara dekat aktifitas panti, termasuk pembinaan karakter.
“Saya cukup bangga dan mengapresiasi kepada pimpinan panti, dengan keterbatasan fasilitas tetapi mampu menampung puluhan yatim atau anak dari keluarga tidak mampu,” ujar Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto kepada Tribun Pontianak.
Bertajuk Indahnya silaturahim dan berbagi, jajaran LDII juga menerima beragam masukan serta aspirasi dari pengelola panti. “Secara kelembagasn tadi kami mendapat banyak informasi termasuk aspirasi khususnya perihal pendidikan keagamaan,” jelasnya.
Berbagai masukan terkait pembinaan keagamaan, bagi kami dari LDII akan dijadikan pertimbangan untuk menambah intensitas pengajian di Panti Amal Jariyah.
“Selama ini LDII secara terjadwal sudah mengutus tiga mubaligh untuk mengajarkan ilmu agama. Kalau itu dirasa kurang Insya Allah ditambah intensitas kajiannya.” tegas Susanto.
Sedangkan sebagai wujud apresiasi dan bentuk kepekaan sosial, LDII Kalbar menyerahkan bantuan sembako dan barang kebutuhan sehari-hari.
“Ini bantuan, sebagai wujud apresiasi kepada panti, semoga bisa meringankan kebutuhan panti yang cukup besar,” ungkapnya. Dikunjungi rombongan LDII, Pimpinan Panti Amal Jariyah, H. Madun mengaku suka cita.”Alhamdulillah Pak Susanto dan rombongan LDII berkenan silaturahim di panti. Inilah keadaan kami bersama anak-anak,” ujarnya.
Panti yang mulai dirintis sejak tahun 2015 tersebut diakui belum memberikan pendidikan formal. “Anak-anak disini masih sekolah umum, karena panti belum mampu menyediakan lembaga pendidikan,” jelas dia. Sedangkan untuk pembinaan ilmu agama, selama ini dibantu mubaligh LDII yang terdekat.
“Saya terima kasih kepada LDII, yang secara rutin mengadakan kajian agama disini, dengan mengutus mubaligh dan tanpa berharap honor,” kata Madun dengan berharap agar kajiannya ditingkatkan lagi sehingga menjadi bekal bagi anak-anak saat dewasa dan pulang ke kampungnya.
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)