Waktu kirim ke @ldiibot : 21-08-2020 08:34:14
Jakarta (20/8). DPP LDII telah menyelesaikan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang dimulai pada 19 Agustus dan berakhir pada 20 Agustus. Pada hari kedua pelaksanaan Rapimnas LDII secara virtual, Ketua DPP LDII Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc. secara aklamasi ditetapkan sebagai Penjabat (Pj) Ketua Umum.
Penetapan tersebut setelah memperhatikan dukungan 34 DPW LDII se-Indonesia secara bulat. Keputusan ditetapkan di Jakarta, 20 Agustus 2020 oleh para pimpinan sidang H. Dody T Wijaya, M.Com., H. Supriasto, MH., Prof. H. Sudarsono, Dr. H. Basseng, H. Lukman Abdul Fatah, M.Si. dan Dr. Iskandar Siregar. Alasan mayoritas DPW mendukung Chriswanto Santoso adalah karena pengalaman panjang alumni Newcastle University tersebut dalam menakhodai LDII Jawa Timur sejak 1991.
Chriswanto dianggap memiliki integritas moral yang baik serta mampu membangun komunikasi dan jejaring yang luas dengan berbagai elemen bangsa. Profesor Singgih Tri Sulistiyono, Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah dalam sidang paripurna sesi laporan daerah mengatakan, “Chriswanto Santoso merupakan salah satu kreator lahirnya delapan klaster bidang pembangunan LDII, merupakan sosok yang tak asing lagi baik dalam internal LDII maupun bagi ormas keagamaan lainnya.
Juga disampaikan oleh Ketua LDII Yogyakarta Dr. H. Wahyudi, MS., bahwa Chriswanto Santoso dipandang mampu memimpin LDII karena memiliki track record kepemimpinan yang mumpuni, serta memiliki karakter yang dibutuhkan organisasi untuk saat ini. Dukungan tersebut juga tampak pada telekonferensi via zoom perwakilan LDII se-Indonesia seperti dari LDII Kota Surabay, LDII Kota Kediri, LDII Kab. Lahat, LDII Kota Serang, LDII Kota Tangerang, LDII Kab. Cianjur, LDII Kab. Sukoharjo, LDII Kab. Sleman, LDII Kota Bandar Lampung, LDII Kab. Bandung, LDII Kep. Yapen, Papua, LDII Kota Kendari, LDII Kotawaringin Timur, LDII Kab. Tegal, LDII Kab. Hulu Sungai Utara, serta perwakilan LDII lainnya se-Indonesia.
Sementara itu Iskandar Siregar, sebagai perwakilan dari kepengurusan harian DPP LDII mengatakan, sosok Chriswanto Santoso sesuai dengan berkembanganya organisasi, yang akan bersinggungan dengan bermacam-macam dinamika sosial politik, baik secara nasional, lokal, regional bahkan internasional. “Mempertimbangkan peluang dan tantangan tersebut, DPP mempunyai pemikiran tentang sosok yang dipandang tepat untuk menakhodai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan organisasi, memberikan solusi dan kontribusi yang makin nyata untuk mengatasi berbagai persoalan bangsa.
Sekretaris Umum DPP LDII H. Dody Taufiq Wijaya, Ak., M.Com, yang membacakan keputusan penunjukan Pj Ketua Umum, Rapimnas memutuskan bahwa masa bakti yang diamanatkan adalah hingga berakhirnya periode kepengurusan 2016-2021, dan dapat diperpanjang sampai akhir Desember 2021. Penjabat Ketum DPP LDII mempunyai tugas menjalankan hak dan kewajiban sebagai Ketum LDII sebagaimana ditentukan oleh AD/ART LDII dan menjalankan tugas operasional organisasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan organisasi tentang hubungan tata kerja DPP LDII.
Rapimnas LDII 2020 memberikan kewenangan pada Pj Ketum DPP LDII untuk melakukan pengisian jabatan bagi pengurus tetap melalui pergantian antar waktu (PAW), baik pada jajaran pengurus harian maupun pada jajaran departemen. Pengisian jabatan dapat dilakukan melalui promosi, mutasi ataupun rotasi. Pengisian kekosongan jabatan dilakukan melalui keputusan pengangkatan jabatan antar waktu, paling lama 60 hari sejak ditetapkannya PJ Ketum DPP LDII.
Pesan Pj Ketua Umum DPP LDII
Usai ditetapkan sebagai PJ Ketum DPP LDII, Chriswanto Santoso mengungkapkan bahwa amanah yang diberikan memberikan arti harus bekerja keras dan meningkatkan apa yang telah dicapai dan dibangun sedemikian baik oleh para pendahulu (LDII) sampai saat ini. Chriswanto juga mengungkapkan kehilangan atas meninggalnya Ketua Umum DPP LDII Prof. H. Abdullah Syam dan Ketua DPP LDII Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT yang menjadi alasan diselenggarakannya Rapimnas DPP LDII 2020.
“Tentu pekerjaan ini tidak ringan, Chriswanto tidak bisa melaksankaan sendiri. Bagian penting suksesnya program LDII adalah bentuk kerjasama. DPP LDII artinya kolektif kolegial, bukan miliknya Chriswanto Santoso, bukan milik Sekretaris Umum Dody Taufiq tapi milik kita bersama,” ujarnya. Chriswanto memberikan pesan untuk menjalankan empat pilar untuk menyukseskan jalannya roda organisasi.
Pertama, PJ Ketum mengimbau bahwa seluruh pengurus organisasi mampu tampil sebagai agen perubahan di lingkungannya, menjadi motor penggerak organisasi, memperluas relasi dan komunikasi baik dalam beragama, berbangsa, dan bernegara, dengan mengutip teori struktur sosial Anthony Gidden. Kedua, didalam proses kolektif kolegial ada unsur pengorbanan. “Tidak mungkin tim building terbentuk ketika kita tidak melakukan pengorbanan,” ungkapnya.
Ketiga, taat asas kepemimpinan. “Kita adalah organisasi yang dikenal memiliki kepemimpinan kuat dibawah Prof. Abdullah Syam. Kepemimpinan kolektif kolegial yang taat pada asas adalah kunci untuk menjadikan organisasi semakin baik,” urai Chriswanto. Keempat adalah berkomunikasi dengan baik. “Tidak harus menang dalam komunikasi, tetapi kuncinya adalah keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Kritik saya, nasihati saya bagaimana membangun LDII kedepan semakin baik,” katanya.
Terakhir, Chriswanto mengungkapkan bahwa rekan kerja di daerah adalah rekan kerja terbaik, bahkan mungkin lebih baik dari Chriswanto. “Maka mari kita bangun kontribusi nyata dalam rangka membangun Indonesia bangkit dan Indonesia maju. Mari kita kerja keras, mengorbankan diri kita sehingga LDII benar-benar berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia bangkit dan Indonesia maju,” tutupnya. (*)
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Ludhy Cahyana (editor)