Home / Nasional / PPM Al-Awwabin Bekali Mahasiswa Baru Lewat Orientasi ARKAPRANA

PPM Al-Awwabin Bekali Mahasiswa Baru Lewat Orientasi ARKAPRANA

Bandar Lampung (11/9). Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al-Awwabin Sukarame di bawah naungan DPD LDII Kota Bandar Lampung sukses menyelenggarakan masa orientasi santri baru bertajuk “ARKAPRANA” pada 23–24 Agustus 2025. Kegiatan berlangsung di Aula PPM Al-Awwabin dan sekitar kompleks perumahan warga LDII Sukarame.

ARKAPRANA, akronim dari “Arungan Kebersamaan, Perjalanan, dan Ada Mahasiswa Baru”, bukan sekadar nama acara, tetapi sarat makna. “Arungan” dan “Perjalanan” merepresentasikan awal proses panjang yang transformatif. “Kebersamaan” menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah, sedangkan “Ada Mahasiswa Baru” menandai fase transisi peserta menuju identitas baru sebagai insan akademis. Dengan demikian, orientasi ini tidak hanya menjadi seremoni penerimaan, tetapi juga menanamkan visi jangka panjang sejak awal.

Tujuan utama kegiatan ini adalah membentuk generasi muda yang unggul secara akademik sekaligus kokoh dalam akhlak dan iman. Hal ini sejalan dengan visi LDII mencetak insan Profesional Religius, yakni sumber daya manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus menjunjung tinggi nilai agama dalam kehidupan. Melalui rangkaian materi, kegiatan sosial, dan pembinaan spiritual, mahasiswa baru dibekali bekal moral, intelektual, dan spiritual untuk menghadapi tantangan kampus maupun zaman modern.

Pada sesi pertama, peserta menerima materi “Tata Krama” dari Caniggia Khoiri Darmawan (Cak Gia). Materi ini menekankan praktik nyata Akhlaqul Karimah sebagai pilar pertama “Tri Sukses Generus” LDII. Selanjutnya, Pembina PPM Al-Awwabin, Aiptu H. Sugianto, memberikan nasihat tentang pentingnya mahasiswa memiliki 29 Karakter Luhur sebagai bekal spiritual sekaligus pegangan hidup.

Ketua PPM Al-Awwabin, Hanif Anshori, mengapresiasi keberhasilan penyelenggaraan ARKAPRANA. Menurutnya, orientasi ini memberi bekal lengkap dan seimbang, mulai dari pembinaan akhlak, penguatan spiritual, pembangunan keakraban sosial, hingga kesiapan intelektual menghadapi tantangan akademik dan perkembangan teknologi.

 

Oleh: Ahmat Nurdin (contributor) / FF (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *