Cilegon (28/5). Mencetak pesilat berprestasi tidak hanya membentuk fisik yang kuat, namun juga membentuk karakter berbudi pekerti baik dan luhur serta memiliki mental spiritual agama yang kuat. Sehingga akan terwujud kerukunan sesama pesilat dan antar perguruan pencak silat.
Dalam kejuaraan Wali Kota Cilegon, Ketua Persinas ASAD Kota Cilegon, Teguh Pribadi yang juga sebagai Wakil Ketua I IPSI Kota Cilegon ditunjuk guna bersilaturahim untuk mempererat persaudaraan dan kerukunan antar pesilat. “Dengan bersilaturahim akan mempererat persaudaraan dan kerukunan. Saya ditunjuk oleh para pengurus dan sesepuh IPSI untuk saling menghormati agar dapat mewujudkan kerukunan yang akan diikuti oleh pesilat yang akan bertanding,” ujar Teguh Pribadi pada Sabtu (24/5).
Teguh mengungkapkan, dalam laporan kegiatan IPSI Kecamatan Cilegon pada event Wali Kota Cup beberapa pesilat Persinas ASAD meraih juara. “Medali emas diraih Topan Abdurrohman dan Muhammad Reza Oktario, medali perak diraih Ricardo Kaka dan medali perunggu diraih Romeo Zaki, Yusuf, Zidan, Salis, Rasyid kumala, dan Supratman W,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pada tahun sebelumnya Persinas ASAD mengikutkan pada beberapa event pertandingan dengan mengedepankan profesionalisme, menjunjung sportivitas, solidaritas dan saling menghormati. Ia mendorong agar perguruan lain bisa bersama-sama membangun kekompakan dan saling menyemangati membawa prestasi pencak silat hingga kancah nasional bahkan internasional.
“Pasalnya kali ini ada perguruan yang secara resmi datang untuk bersilaturahim, memberikan masukan untuk memajukan pencak silat hingga ke mancanegara. Persinas ASAD harus mempunyai wasit juri internasional yang banyak, pelatihan bersertifikat internasional yang mahir berbahasa Inggris, sehingga dapat mengembangkan pencak silat di luar negeri,” tuturnya.
Ia juga berharap agar Persinas ASAD mengadakan turnamen open untuk mengakomodir perguruan perguruan kecil dan lokal, untuk mengasah kemampuan dan jam terbang pesilat. Selain itu kegiatan tersebut menjadi bahan laporan ke pembina Persinas ASAD membuktikan pencak silat tidak hanya seni tradisi namun juga pencak silat prestasi.
Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng