Home / Nasional / Perkemahan CAI Ponpes Al-Hadi: Menumbuhkan Pemimpin Muda Peduli Lingkungan dari LDII Gunungkidul

Perkemahan CAI Ponpes Al-Hadi: Menumbuhkan Pemimpin Muda Peduli Lingkungan dari LDII Gunungkidul

Puluhan santri alumni Pondok Pesantren Al-Hadi dari berbagai penjuru Gunungkidul berkumpul di Pendopo Watu Lempeng, kawasan Pantai Sepanjang, Gunungkidul. Selama dua hari, 26 hingga 27 Juli 2025, mereka mengikuti Perkemahan Cinta Alam Indonesia (CAI), sebuah kegiatan tahunan yang bukan sekadar berkemah, tapi juga ruang pembentukan karakter dan kepemimpinan.

Tahun ini, tema yang diusung berbunyi, “Regenerasi itu bukan ditemukan, tapi diciptakan.” Sebuah kalimat yang menggambarkan semangat program ini: mencetak agen perubahan melalui pembinaan nilai-nilai luhur dan kesadaran ekologis.

Di sela gemuruh ombak dan semilir angin pantai, para peserta mengikuti berbagai kegiatan yang telah dirancang untuk menumbuhkan karakter dan rasa kepedulian terhadap lingkungan. Mereka tak hanya mendengarkan ceramah tentang 29 karakter luhur, tetapi juga mempraktikkannya dalam simulasi keseharian, mulai dari kerja sama tim, kepemimpinan, hingga aksi nyata peduli alam.

Materi kepemimpinan juga menjadi menu utama. Para peserta dibimbing untuk memahami bagaimana menjadi pemimpin yang berintegritas dan bertanggung jawab, baik dalam lingkup kecil maupun saat kelak kembali ke tengah masyarakat. Dalam waktu singkat, nilai-nilai ini diharapkan dapat menjadi fondasi bagi mereka yang kelak akan mengisi ruang-ruang strategis di masyarakat.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah menanamkan 29 karakter luhur dan mempersiapkan agen perubahan dari generasi muda,” kata Wahono Budi Rustanto, pembina Pondok Pesantren Al-Hadi. Menurutnya, CAI bukan hanya tentang kedisiplinan atau keakraban, tetapi juga momentum penting untuk memperkuat nasionalisme dan kepedulian terhadap lingkungan.

Ketua Panitia CAI 2025, Zaini Nusrudin Firdaus, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk konkret dari proses “menciptakan regenerasi.” “Bukan soal mencari yang sudah ada, tapi membentuk generasi baru yang siap mengemban tanggung jawab,” ujarnya.

CAI 2025 menjadi penegas bahwa pendidikan karakter tak bisa hanya mengandalkan teori. Ia harus hadir dalam praktik nyata, di ruang-ruang terbuka, di tengah alam, dengan semangat kolektif. Pondok Pesantren Al-Hadi melihat perkemahan ini sebagai ladang semai pemimpin masa depan—mereka yang memiliki akhlak mulia, cinta tanah air, dan peduli pada kelestarian bumi.

Dengan bekal nilai dan pengalaman yang didapat dari perkemahan ini, para peserta diharapkan pulang tak hanya membawa kenangan, tetapi juga tekad: menjadi bagian dari perubahan yang diciptakan, bukan sekadar ditunggu.

——————–

Oleh: Arum Fahmi F (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *