Website Resmi LDII NTT | DPW LDII NTT Nusa Tenggara Timur
——————–
Bengkulu (3/12). Ancaman kebangsaan dari luar maupun dalam negeri menjadi perhatian utama dalam Dialog Kebangsaan pada Musyawarah Wilayah (Muswil) VII LDII Provinsi Bengkulu, Senin (15/9), di Gedung Garuda Balai Semarak, Kota Bengkulu. Dalam kesempatan tersebut, Mayor CPM Rustan Ferdinan, Pasi Lidpam Korem 041/Garuda Emas, menegaskan perlunya kewaspadaan terhadap isu geopolitik, konflik sosial, radikalisme, serta potensi krisis pangan dan energi.
“Bela negara bukan hanya angkat senjata, tetapi juga sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Setiap warga harus berperan sesuai profesi untuk menjaga keutuhan bangsa,” tegas Mayor Rustan.
Ia menjelaskan bahwa wawasan kebangsaan lahir dari perjalanan panjang sejarah bangsa, mulai dari masa kerajaan Nusantara, politik devide et impera penjajah, hingga pergerakan nasional yang melahirkan Proklamasi Kemerdekaan. Wawasan kebangsaan, menurutnya, merupakan komitmen seluruh rakyat untuk menjaga eksistensi bangsa serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Dalam paparannya, Rustan menyoroti sejumlah tantangan global, seperti perkembangan teknologi IoT, kecerdasan buatan, dan big data yang memengaruhi norma sosial, ancaman krisis pangan akibat berkurangnya lahan produktif, rivalitas ekonomi antara negara besar, fluktuasi harga minyak, perebutan sumber energi baru, hingga dampak perubahan iklim yang memicu bencana alam.
Ia juga mengingatkan adanya proxy war yang dijalankan aktor non-negara namun didukung kekuatan dari luar, yang dapat melemahkan persatuan bangsa. Karena itu, Rustan menekankan pentingnya menumbuhkan kembali nilai-nilai bela negara: cinta tanah air, rela berkorban, kesadaran berbangsa, kesadaran bernegara, dan menjaga persatuan dalam keberagaman.
“Kita harus bijak dan bersatu, karena ancaman ke depan semakin nyata dan perlu diantisipasi sejak dini,” ujarnya.
Menutup pemaparan, Mayor Rustan mengajak warga LDII dan masyarakat Bengkulu untuk memperkuat kesadaran kebangsaan melalui pendidikan, pengamalan nilai Pancasila, dan partisipasi aktif dalam menjaga ketahanan nasional.
Oleh: S09TRI.Bengkulu9 (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
