Musi Banyuasin (11/8). PC LDII Sungai Lilin menggelar pengajian keputrian di Masjid Miftahul Huda, Kecamatan Sungai Lilin, pada Kamis (31/7). Acara ini menghadirkan pemateri dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII dan mengangkat tema penting tentang peran ibu sebagai madrasatul ula (sekolah pertama) dalam keluarga.
Dalam pemaparannya, pemateri menegaskan bahwa ibu memiliki peran strategis dalam membentuk karakter, adab, dan akhlak anak sejak usia dini. Pendidikan pertama yang diterima anak bukan berasal dari sekolah formal, melainkan dari rumah, khususnya dari sosok ibu. Oleh karena itu, penguatan kapasitas spiritual dan intelektual kaum ibu menjadi bagian penting dalam membentuk generasi berakhlak mulia.
Pengajian ini juga menyoroti fenomena sosial yang mengkhawatirkan, terutama di kalangan remaja Musi Banyuasin (Muba), di mana dekadensi moral semakin tampak. Maraknya aksi tawuran, penyalahgunaan media sosial, hingga tindakan amoral lainnya menjadi indikator lemahnya kontrol sosial dan pendampingan keluarga terhadap anak.
Masa remaja merupakan fase transisi yang ditandai pencarian jati diri, rasa ingin tahu tinggi, dan kebutuhan akan pengakuan sosial. Secara psikologis, remaja mengalami perubahan emosional yang labil dan sering kali belum mampu mengontrol impulsnya. Dalam kondisi ini, kehadiran orang tua sebagai pendamping, bukan sekadar pengamat atau pengkritik, sangatlah penting.
“Anak-anak harus diajak ngomong, bukan hanya diomongin,” ujar salah satu narasumber. Komunikasi dua arah yang sehat antara orang tua dan anak dapat membentuk kepercayaan dan keterbukaan, menjadi fondasi penting untuk menghadapi pengaruh negatif dari lingkungan luar.
Pergaulan yang tidak terkontrol dapat menjadi pintu masuk perilaku menyimpang. Tekanan kelompok sebaya (peer pressure) sering membuat remaja mengikuti tren meski bertentangan dengan nilai moral dan agama. Di sinilah peran keluarga dan komunitas diperlukan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan positif remaja.
Penasihat PC LDII Sungai Lilin, Ellin, menyatakan bahwa lembaga dakwah seperti LDII harus berperan aktif dalam menjaga dan mendampingi proses tumbuh kembang anak. “Kita sebagai lembaga dakwah tidak hanya berdakwah dari mimbar, tapi juga mengambil peran konkret dalam membina keluarga, khususnya ibu-ibu, agar siap mendidik generasi masa depan,” ujarnya.
Melalui pengajian keputrian ini, LDII Sungai Lilin mengajak seluruh elemen masyarakat memperkuat peran keluarga, khususnya peran ibu, dalam pendidikan anak. Penguatan iman, akhlak, dan komunikasi keluarga diharapkan menjadi benteng moral di tengah derasnya tantangan zaman.
Oleh: Daud SOBRI (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng