Kebumen (18/7). Suasana Pondok Pesantren Baitussyakur, Kecamatan Kuwarasan, tampak semarak oleh lantunan ayat-ayat suci Al-Quran. PC LDII Kecamatan Kuwarasan menggelar Pengajian Tahfidz Al-Quran sebagai wujud komitmen mencetak generasi religius dan berakhlak mulia sejak usia dini.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi PC LDII Kuwarasan, Yayasan Pondok Pesantren Baitussyakur, dan Penggerak Pembina Generus (PPG), serta diikuti puluhan santri dari jenjang PAUD hingga kelas 6 SD. Para peserta berasal dari majelis taklim naungan LDII dari Kuwarasan, Gombong, Rowokele, Karanganyar, Adimulyo, dan Karanggayam.
“Harapannya mereka menjadi generasi yang tak hanya hafal, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Ketua Panitia, Ustadz Warto, dalam sambutannya.
Pengajian tahunan ini tidak hanya memperkuat hafalan Al-Quran, tetapi juga menjadi sarana evaluasi capaian santri sekaligus pemacu semangat memperdalam pemahaman agama. Peserta diuji oleh dewan juri yang terdiri dari ustaz dan ustazah berkompeten, disaksikan oleh wali santri yang antusias memberikan dukungan.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Baitussyakur, Margono Edi Karsanto, mengapresiasi sinergi antara LDII dan pesantren dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “Ini langkah strategis dalam mencetak generasi Qurani yang cerdas dan berakhlak mulia. Semoga berkelanjutan dan memberi dampak positif bagi umat dan bangsa,” tuturnya.
Ketua PC LDII Kuwarasan, Margono Waluyo, menegaskan pentingnya pendidikan Al-Quran sebagai pondasi utama pembentukan karakter generasi muda. “Visi LDII adalah membentuk generasi profesional religius. Pengajian ini menjadi wujud konkret pembinaan akhlak dan keilmuan generasi penerus,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Pondok Pesantren Baitussyakur, Andi Khoirul Huda, menyampaikan pesan inspiratif berdasarkan potongan surat di dalam Al-Quran. “Salah satu bentuk penjagaan Allah terhadap Al-Quran adalah melalui para penghafalnya. Menjadi tahfiz berarti menjadi keluarga Allah di bumi,” ujarnya.
Andi juga mengingatkan banyak tokoh besar Islam yang hafal Al-Quran sejak kecil, seperti Ibnu Sina, Ibnu Khaldun, dan Umar bin Abdul Aziz. “Dengan hafalan Al-Quran, anak-anak kita tak hanya menjadi pribadi yang bertakwa, tapi juga calon pemimpin masa depan yang membawa cahaya Islam dalam kehidupan bermasyarakat,” tutupnya penuh harap.
Kegiatan ini menjadi bukti keseriusan LDII Kuwarasan dan Pondok Pesantren Baitussyakur dalam membentuk generasi unggul, religius, cerdas, dan siap menjadi pelita peradaban bangsa.
Oleh: M. Fahrudin (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng