Kotim (12/1). Menutup tahun 2024, DPD LDII Kabupaten Kotawaringin Timur menggelar pengajian di Masjid Barokah, Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Kegiatan ini menjadi alternatif positif bagi generasi muda dalam menyambut malam pergantian tahun, jauh dari hiruk-pikuk perayaan yang identik dengan pesta dan foya-foya.
Pengajian berlangsung khidmat sejak pagi hingga malam. Acara ini dirancang untuk memberikan pembinaan spiritual sekaligus membentengi generasi muda dari pengaruh negatif yang kerap muncul pada malam tahun baru.
Ketua Pemuda LDII Kotawaringin Timur, Taufik Hidayat, mengajak peserta mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh perhatian. “Malam ini kita mulai dengan mengaji dalil-dalil tentang peningkatan ketakwaan kepada Allah SWT dan menjaga diri dari pengaruh negatif dunia,” ujarnya.
Pengajian dipandu oleh Harianto, dewan guru LDII Sampit, yang mengingatkan pentingnya menjaga identitas seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari. “Sebagai orang beriman, kita harus memiliki ciri khas yang membedakan kita dengan orang yang tidak beriman. Ciri khas itu harus dijaga dengan baik,” tegasnya. Harianto juga memberikan materi tentang berpakaian sesuai ajaran Islam, seperti menutup aurat bagi wanita.
Dewan Penasehat LDII Kabupaten Kotawaringin Timur, Ahmad Choirin, turut memberikan pesan inspiratif saat pembukaan acara pagi. “Acara ini bukan untuk merayakan tahun baru seperti yang banyak dilakukan di luar sana, tetapi sebagai upaya untuk menjaga dan membentengi remaja dari kegiatan negatif,” tuturnya.
Rangkaian acara sepanjang hari diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat, mulai dari ceramah agama, pengarahan tentang materi pra-nikah, hingga pelatihan praktis seperti cara memandikan bayi dan jenazah. Tidak hanya itu, ada pula olahraga dan permainan yang bertujuan mempererat keakraban antar peserta. Materi tentang adab pergaulan sesuai tuntunan agama juga menjadi bagian penting dari pengajian ini.
Sebagai penutup, acara dilanjutkan dengan doa bersama dan lomba memasak yang berlangsung hingga malam. Para peserta pulang membawa ilmu agama, keterampilan praktis, dan kenangan manis dari kegiatan yang mempererat persaudaraan sekaligus meningkatkan ketakwaan.
Oleh: Prijo Sedjati (contributor) / FF (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng