Klaten (7/4). DPD LDII Kabupaten Klaten membagikan 500 paket sembako kepada kaum duafa dan anak yatim piatu dalam kegiatan bakti sosial. Penyaluran tersebut dilakukan oleh masing-masing pimpinan Cabang (PC) di 26 kecamatan, se-Kabupaten Klaten. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Rabu (3/4).
Ketua PC LDII Kecamatan Trucuk, Shodiq Sumah Tumpang, menyerahkan bantuan sembako tersebut kepada beberapa masyarakat yang berada di wilayah Dukuh Mardirejo, Desa Kalikebo. Shodiq berharap bantuan tersebut dapat membantu warga sekitar yang kurang mampu untuk dapat meringankan beban ekonomi keluarga. “Apalagi menjelang lebaran harga kebutuhan pokok naik,” tuturnya.
“Bertepatan dengan bulan Ramadan yang penuh limpahan rahmat dan pahala, semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat dan kebarokahan untuk kita semua,” ujar Shodiq. Shodiq pun menambahkan, bantuan ini dari para donatur warga LDII yang berada di Kabupaten Klaten, khusus untuk membantu para warga sekitar.
Salah satu warga yang menerima bantuan sembako, Kuriman, mengungkapkan, bantuan itu dapat ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, terutama menyambut hari lebaran. “Saya sangat bersyukur dapat bantuan paket sembako dari LDII, semoga bisa bermanfaat untuk persiapan lebaran besok, matur nuwun pak,” ujarnya.
Agar bantuan itu tepat sasaran, LDII menggandeng tokoh masyarakat setempat dari mulai ketua RT hingga aparat desa. Para aparat memberikan informasi keberadaan warga yang kurang mampu dan mendampingi saat penyerahan bantuan tersebut.
Selain itu, PC LDII Kecamatan Trucuk mengajak aparat desa membagikan takjil gratis kepada warga masyarakat dan para pengendara yang melintas. Sebanyak 600 paket takjil dibagikan di sepanjang jalan utama Desa Kalikebo, tepatnya di depan Kantor Sekretariat PC LDII Kecamatan Trucuk.
“Bakti sosial dan pembagian takjil itu sudah menjadi agenda rutin tahunan karena ini merupakan instruksi dari DPP LDII. Kegiatan diteruskan oleh DPD LDII Kabupaten Klaten dan dilaksanakan oleh PC LDII,” ujar Shodiq. Ia pun menambahkan bahwa tempat pelaksaan kegiatan itu selalu berbeda-beda di setiap tahunnya (Nurul Dwi).