Gunungkidul (23/8). Proses pembuatan bakmi jawa yang selama ini menjadi makanan khas kuliner Gunungkidul dijadikan menu sajian andalan bagi wisatawan. Untuk itu, LDII Gunungkidul menyambut potensi usaha tersebut, serta untuk memupuk jiwa kemandirian, melaksanakan praktik pembuatan bakmi jawa dari bahan mocaf (singkong) bagi ustaz/ustazah di lingkungan LDII.
Kegiatan berlangsung di kompleks Masjid Piyaman, Gunungkidul, Yogyakarta pada Rabu (17/8). Menurut anggota Bidang Litbang, Iptek dan Lingkungan Hidup DPD LDII Gunungkidul Mukhamad Angar, mie mocaf memiliki keunggulan free gluten dan merupakan serat pangan yang mudah dicerna. “Melalui pelatihan ini, diharapkan para ustaz dapat memanfaatkan untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga serta penyediaan makanan yang sehat dan bergizi,” ujarnya.
Ketua DPD LDII Gunungkidul Wahono Budi Rustanto mengapresiasi kegiatan tersebut, ia berharap pelatihan ini dapat menjadi bekal kemandirian. “Menuju peningkatan ilmu dan ekonomi keluarga yang lebih baik,” tuturnya.
Ia melanjutkan, mocaf memiliki potensi yang baik, karena tersedia dalam jumlah banyak. “Bahan praktik olahan ini tersedia banyak, tidak harus mencari ke daerah lain. Tinggal meningkatkan kreativitas dan motivasi serta keuletan,” pungkasnya.
Oleh: Masgino Masgin (contributor) / Fredi (editor)