Pontianak (3/4). – PC LDII Kecamatan Pontianak Utara menilai peredaran gelap narkoba sudah berada pada tingkat mencemaskan, tak terkecuali di Pontianak. Hal itu menjadi alasan PC LDII menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Pontianak menyosialisasikan bahaya narkoba.
“Keresahan para orang tua hal yang lumrah, karena tidak ingin putra-putrinya menjadi pecandu narkoba. Maka LDII terpanggil untuk melaksanakan penyuluhan bersama BNN Kota Pontianak,” ujar Ketua PC LDII Pontianak Utara H. Nurbambang di sela-sela penyuluhan bahaya narkoba di Masjid Minggu (9/2).
Menurut Nurbambang, penyuluhan tersebut diharapkan dapat membangun kesadaran warga, mengenai dampak yang ditimbulkan dari narkoba. Menurutnya Jika sudah ada kesadaran, maka dengan sendirinya bisa membentengi diri dan bahkan bisa turut melakukan pencegahan peredaran narkoba. “Kami ingin terus menggugah kesadaran seluruh masyarakat untuk dapat sama-sama memerangi dan mencegah penyalahgunaan dan peredaran narkoba dilingkungan kita,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNN Kota Pontianak, Agus Sadiman mengapresiasi langkah LDII yang peduli terhadap masa depan bangsa, khususnya melalui pencegahan bahaya narkoba. “Kami sambut baik upaya LDII, mengingat pencegahan narkoba merupakan tugas kita semua,” ujarnya. Dalam catatan BNN pengguna narkoba terus meningkat, sehingga upaya-upaya membangun kesadaran juga mesti terus ditingkatkan.
“Dari 800 jenis narkoba yang baru terdeteksi oleh BNN baru sekitar 70-an jenis Artinya jenis narkoba itu banyak sekali, maka sangat butuh kepedulian semua pihak,” ujarnya. BNN juga sangat berharap untuk para orangtua berani melapor jika anaknya menjadi pengguna narkoba. “Silahkan kepada orang tua untuk melapor jika ada anggota keluarga yang menjadi pengguna narkoba. Tahun 2019 kemarin data pengguna narkoba yang mengajukan rehabilitasi meningkat yakni 152 dari 122 orang pada tahun 2018,” ujarnya.
Dihadapan ratusan peserta penyuluhan, Agus juga mengingatkan bahwa ancaman bahaya narkoba sangat kompleks. “Pengguna, pecandu dan bahkan pengedar narkoba tidak mengenal status sosial. Kita bangun kesadaran dari keluarga, sehingga bisa melawan bahaya narkoba,” pungkasnya.
(*/dan) Penulis: Hamdan Darsani Editor: Madrosid
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Ludhy Cahyana (editor)