Bulungan, (15/10). DPD LDII Kabupaten Bulungan yang diwakili oleh Sekretaris Mochamad Hardian Noor, dan Bendahara Muhammad Tosim menghadiri undangan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Bulungan pada Sabtu (30/9). Acara itu merupakan silaturrahim sekaligus konsolidasi menjaga kondusivitas masyarakat jelang tahun politik.
Bertempat di Rumah Jabatan Bupati Bulungan, Tanjung Selor, acara tersebut merupakan koordinasi FKDM dan Polresta setempat. Selain LDII, hadir memenuhi undangan perwakilan Kodim 0903/Bulungan, Ketua KPU, Ketua Bawaslu Kab. Bulungan dan jajaran pengurus FKDM Kab. Bulungan, juga hadir 10 Camat Se-Kabupaten Bulungan, ketua adat / suku, ketua paguyuban, ketua ormas seperti FKKJ, Adat Tidung, Adat Bulungan, KKSS, Bubuhan Banjar, Adat Dayak, Fatayat NU, Gabungan Ormas Wanita Se-Kabupaten Bulungan.
Bupati Bulungan H. Syarwani yang membuka acara tersebut, menyampaikan apresiasi kehadiran tamu undangan yang hadir. Ia juga menyampaikan bahwa menjaga kondusivitas adalah tanggung jawab kita semuanya tidak hanya tanggung jawab TNI/Polri dan jajaran pemerintah daerah, pentingnya saling menghormati demi menjaga kerukunan. Terlebih lagi, Oktober yang juga momen hari jadi Kabupaten Bulungan menjadi ajang pelestarian budaya di Kabupaten itu. Bupati juga menyampaikan permohonan maaf atas kebutuhan dasar masyarakat seperti air bersih, listrik, pendidikan dasar, kesehatan, infrastruktur, dan jalan yang belum dapat difasilitasi secara sempurna oleh pemerintah daerah sebagai ekspektasi masyarakat Bulungan.
Disampaikan juga pelaksanaan program kerja pemerintah daerah kabupaten Bulungan seperti pengembangan SDM dengan pelatihan bahasa Mandarin, operator alat berat, progres pembangunan PLTA di hulu sungai Kayan. Kapolresta Bulungan Kombespol Agus Nugraha turut menyampaikan dinamika masyarakat saat ini tidak sama dengan pemilu 2019 yang lalu khususnya pemilu serentak di tahun depan, konflik dapat memecah kerukunan di masyarakat.
Langkah kewaspadaan dini termasuk dengan acara itu adalah upaya antisipasi potensi permasalahan yang muncul. Termasuk saat masa kampanye politik karena fanatisme yang berlebihan dapat memunculkan permasalahan kerukunan di masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi berupa media sosial juga patut diwaspadai agar dapat tabayyun terlebih dulu jangan mudah mempercayai berita informasi yang belum tentu kebenarannya.
Perbedaan dapil dari Pemilu tahun 2019 memberikan treatment yang berbeda dari unsur penyelenggara peserta pemilu sehingga memberikan dinamika masyarakat yang berbeda pula dibanding pemilu 2019. Pada akhir acara dilakukan Penandatanganan Berita Acara serta Deklarasi & Komitmen Bersama dalam rangka menjaga kondusifitas kamtibmas dan mensukseskan pemilu 2024 yang aman, damai dan harmonis di Kabupaten Bulungan.
Oleh: M Hardian Noor (contributor) / Noni Mudjiani (editor)