Wonogiri – Puluhan remaja perwakilan dari sejumlah TPQ di Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, kembali mengikuti pelatihan jual beli online yang digelar oleh Penggerak Pembina Generus (PPG) pada Sabtu, 27 Juli 2025. Pelatihan yang bertempat di Masjid TPQ Kuryo Barat ini menjadi lanjutan dari sesi sebelumnya yang berfokus pada pengenalan dan pembuatan akun marketplace.
Kali ini, peserta dibekali strategi pemasaran digital, mulai dari cara menarik minat konsumen hingga praktik langsung mengelola akun TikTok sebagai lapak jualan. Pelatihan ini menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian ekonomi generasi muda yang telah lama menjadi pilar utama dalam Tri Sukses Generasi Muda versi LDII, selain soal keilmuan dan akhlakul karimah.
Ketua Bidang Kemandirian PPG Wonogiri Timur 1, Tardi, mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia menilai pelatihan ini memberi bekal penting bagi para peserta, khususnya mereka yang baru merintis usaha. “Materi yang disampaikan sangat aplikatif. Saya pribadi jadi lebih paham bagaimana menawarkan produk lewat TikTok agar lebih menarik bagi calon pembeli,” ujarnya.
PPG kembali menggandeng pemateri yang sama seperti sesi pertama, dengan tambahan sesi berbagi pengalaman dari Yusuf Arby, pelaku usaha online asal Jatipurno yang kini telah meraih omzet ratusan juta rupiah per bulan. Yusuf membagikan kiat-kiat membangun branding, memilih produk, dan menjaga interaksi aktif dengan konsumen.
Setiap TPQ di Kecamatan Jatipurno mengirimkan dua perwakilan dalam pelatihan ini. Antusiasme peserta tampak tinggi, apalagi ketika mereka diajak langsung praktik memasarkan produk lewat fitur TikTok Shop.
Khoirul Abdillah, fasilitator pelatihan, berharap para generasi penerus mampu menangkap peluang usaha di sekitar mereka. “Kita ingin remaja tak hanya aktif di kegiatan masjid, tapi juga bisa mandiri secara ekonomi. Dunia digital memberikan peluang itu, asal kita siap belajar dan berani mencoba,” katanya.
PPG Jatipurno berkomitmen menjadikan pelatihan semacam ini sebagai agenda rutin untuk memperkuat kemandirian generasi muda di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah.
——————–
Oleh: Ardillah Agnaina Aulia (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng