Home / Nasional / Indahnya Kebersamaan: Pemuda GMIM dan Panji Yosua Kawal Pengajian Umum LDII di Tikala

Indahnya Kebersamaan: Pemuda GMIM dan Panji Yosua Kawal Pengajian Umum LDII di Tikala

 

 

Manado (27/8). Aula Serbaguna Sabilulhuda, Banjer Tikala, menjadi saksi kebersamaan dan toleransi saat Pengajian Umum tingkat DPD LDII Kota Manado, yang digelar dengan tuan rumah LDII PC Tikala. Kegiatan ini diikuti sekitar 100-an warga LDII, baik secara tatap muka maupun daring.

Acara diawali dengan penyampaian bacaan dan mangkulan Al-Quran oleh Ustaz Faqih Kangiden. Dilanjutkan dengan materi Al-Hadits Sunan Nasa’i oleh Ustaz Muhamad Alfaris Ramadhan yang menguraikan tata cara wudhu yang benar agar shalat sah dan meraih rahmat Allah SWT. Ustaz Yudi Krisdianto kemudian mengajak warga untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan penguatan sarana prasarana ibadah.

Puncak nasihat agama disampaikan KH Fahri Suronoto, Dewan Penasihat (Wanhat) DPD LDII Kota Manado. Ia mengingatkan pentingnya ibadah khusyuk, mendekatkan diri kepada Allah (taqorub ilallah), serta menjauhi perbuatan syirik, khurafat, dan tahayul.

Yang menjadi sorotan, kegiatan ini mendapat dukungan pengamanan dari Panji Yosua, perangkat pelayanan Pria Kaum Bapa Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM), bersama Pemuda GMIM Lembah Kasih. Dipimpin Alfret Bangonang, mereka memastikan jalannya kegiatan berlangsung aman dan tertib.

“Kamtibmas itu penting di setiap kegiatan masyarakat. Kami siap ikut serta dalam pengamanan acara LDII ke depan. Harapannya, kebersamaan ini terus terjaga dan menjadi bagian dari toleransi antarumat beragama,” ujar Alfret.

Ketua LDII PC Tikala, Farid Adi Siswanto, menyampaikan apresiasi kepada Panji Yosua dan Pemuda GMIM atas dukungannya. Ia menegaskan bahwa LDII Tikala aktif tidak hanya dalam kegiatan keagamaan, tetapi juga sosial, seperti kerja bakti bersama, pembagian daging kurban untuk Muslim dan non-Muslim, serta kegiatan kemanusiaan lainnya. “Harapan kami, sinergi ini terus terjaga demi memperkuat toleransi dan keutuhan NKRI. Torang Samua Basudara, NKRI Harga Mati,” tegas Farid.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kerukunan antarumat beragama di Kota Manado dapat diwujudkan melalui kerja sama, saling menghargai, dan komitmen bersama menjaga persatuan bangsa.

 

 

 

Oleh: Ridwan DK | S25RID | SULUT 3 (contributor) / Riska Sabilah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *