Pontianak (7/7/2020) – Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalbar, Candra Yahya Wello berharap Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bisa membantu menciptakan masyarakat taat hukum, sehingga ketertiban umum bisa terjaga. Hal ini disampaikan saat menerima jajaran DPW LDII Kalbar yang melakukan silaturahim di Kantor Kejaksaan Tinggi, Kamis (25/6/2020).
Jika Polisi memiliki program Babinkamtibmas, secara institusi, kejaksaan juga memiliki tugas dan fungsi dibidang ketertiban dan ketentraman umum melalui pembinaan masyarakat taat hukum (binmatkum). Hal ini sebagaimana disampaikan Candra Yahya Wello.
“Program binmatkum adalah upaya preventif untuk menekan angka tindak pidana. Sehingga peran ormas seperti LDII sangat diharapkan,” ujar Candra, Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat saat menemui jajaran pengurus LDII yang melakukan kunjungan audiensi silaturahim dengan pihak kejaksaan.Kamis 25/6/2020.
Selain sebagai upaya pencegahan binmatkum yang terus dilakukan Kejaksaan juga bisa menyiapkan generasi berkarakter dengan pendekatan pada generasi yang melek hukum dan berbudaya hukum.
“Tugas mulia inilah yang perlu dukungan dan kontribusi, sehingga LDII dengan jangkauan di 14 kabupaten/kota se Kalbar bisa dimaksimalkan,” kata Candra.
Sementara itu Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto yang memimpin rombongan tersebut menyampaikan kebersediaan membangun sinergisitas dengan kelembagaan manapun termasuk dengan Kejaksaan.
” Untuk kebaikan dan memperbaiki tatanan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, LDII bersedia untuk bekerja sama, Visi besar LDII dalam membangun SDM Profesional Religius sejalan dengan tupoksi kejaksaan. Jika dicermati antara program LDII dalam membangun SDM sejalan dengan tupoksi kejaksaan khususnya dibidang ketertiban dan ketentraman umum,” ujar Susanto.
Sehingga lanjut dia, target pembinaan SDM yang dilakukan LDII ialah profesional religius dengan berbasis terhadap enam karakter luhur. “Enam karakter itu harus menjadi tabi’at atau sikap dan perilaku warga. Yakni jujur, amanah, kerja keras dan hemat sebagai personal behavior serta rukun, kompak dan kerjasama yang baik sebagai social behavior, ” tegasnya.
Oleh: Rully Sapujagad (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)