Manokwari (17/7). Generasi Penerus (Generus) Masjid Al-Mubarok di bawah naungan PAC LDII Kelurahan Manokwari Barat mengadakan kunjungan edukatif ke Kapal Perang KRI Panah-626 yang bersandar di Dermaga Biriyosi Wosi, Manokwari, Papua Barat, pada Jumat (11/7). Kegiatan ini bertujuan menanamkan rasa cinta tanah air, bangga terhadap karya anak bangsa, sekaligus mengisi waktu liburan dengan kegiatan positif.
Kunjungan ini bertepatan dengan pelaksanaan Operasi Trisila oleh TNI Angkatan Laut di Manokwari, yang berlangsung selama empat hari, dari 10–13 Juli 2025. Dua kapal perang, yakni KRI Panah-626 dan KRI Wondama-527, membuka kesempatan bagi warga Manokwari untuk melihat lebih dekat kebanggaan armada tempur TNI AL di Pelabuhan Utama Manokwari dan Dermaga TNI AL Biriyosi Wosi.
Disadur dari Wikipedia Indonesia, KRI Panah-626 merupakan kapal cepat rudal (KCR-60M) keenam yang dibangun di galangan kapal BUMN PT PAL Indonesia. Kapal ini adalah hasil pengembangan dari kelas Sampari, dengan berbagai peningkatan kemampuan. Peresmiannya sendiri dihadiri langsung oleh Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Adapun KRI Wondama-527 merupakan kapal landing ship tank kesembilan TNI AL yang mampu mengangkut hingga 10 unit tank Leopard 2A4 atau 15 unit kendaraan tempur infanteri BMP-3F.
Salah satu orang tua, Anggit Budianto, yang mendampingi kegiatan ini, menyampaikan apresiasi kepada pengurus PAC LDII Manokwari Barat atas inisiatifnya. “Kegiatan ini sangat positif, selain mengisi waktu liburan, anak-anak jadi lebih mengenal armada tempur TNI AL dan bangga dengan karya bangsa sendiri. Ini juga menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak dini,” ujarnya.
Kegiatan kunjungan ini diikuti dengan antusias oleh para generus. Mereka tampak bersemangat menyusuri lorong-lorong kapal, berinteraksi dengan prajurit TNI AL, serta mendengarkan penjelasan mengenai fungsi, kemampuan, dan keunggulan masing-masing kapal.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan generus LDII semakin termotivasi untuk mencintai tanah air, menghargai jasa para prajurit, dan berkontribusi positif bagi bangsa dan negara di masa depan.
Oleh: Agus Irawan (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng