Home / Nasional / FKUB Sukoharjo Studi Tiru ke Banyuwangi, Belajar Inovasi Jaga Kerukunan Umat Beragama

FKUB Sukoharjo Studi Tiru ke Banyuwangi, Belajar Inovasi Jaga Kerukunan Umat Beragama

——————–

——————–

FKUB Sukoharjo Studi Tiru ke Banyuwangi, Belajar Inovasi Jaga Kerukunan Umat Beragama

Banyuwangi (23/11). Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sukoharjo mengunjungi FKUB Kabupaten Banyuwangi untuk silaturahmi dan studi tiru pada Jumat (19/9/2025). Pertemuan berlangsung di Ruang Rapat Minak Jinggo, Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.

Ketua FKUB Banyuwangi H. Nur Chozin mengatakan, “Kami bersyukur dan berterima kasih atas kunjungan ini. Dalam beberapa tahun terakhir, FKUB Banyuwangi sebagai mitra pemerintah banyak dilibatkan dalam penyusunan kebijakan pembangunan serta menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah,”. Menurutnya, terkait pemberian izin pendirian rumah ibadah, polanya kini lebih transparan, pengajuan dilakukan terlebih dahulu ke FKUB dan Kemenag untuk kajian dan rekomendasi sebelum akhirnya disampaikan kepada Bupati.

“Masyarakat sudah merasakan manfaat sistem ini. Selain itu, FKUB Banyuwangi juga memiliki wadah komunikasi antarumat beragama, seperti Forum Istri Lintas Agama (Fila), Forum Pemuda Lintas Agama Bersatu (Formula Satu), dan Komunitas Guru Lintas Agama (KG Lima). Berbagai inovasi tersebut menjadi ruang kolaborasi dalam menjaga kerukunan.” ungkap Nur Chozin.

Disamping itu, Ketua Penuda LDII Banyuwangi Suhariyanto, mengatakan “Kami di LDII Banyuwangi berkomitmen penuh untuk mendukung setiap program FKUB yang menguatkan kerukunan. Keterlibatan kami sebagai bagian dari FKUB Banyuwangi adalah wujud nyata dari pengabdian kami kepada masyarakat dan bangsa,”. Wakil Sekretaris FKUB Banyuwangi itu juga menambahkan bahwa, Formula Satu Banyuwangi adalah platform ideal bagi para pemuda lintas agama untuk berinteraksi, berkolaborasi, dan menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. “Kami percaya, masa depan kerukunan ada di tangan para pemuda. Semoga sinergi antara FKUB Banyuwangi dan Sukoharjo semakin memperkuat kerukunan umat beragama,” ujarnya.

Ketua FKUB Sukoharjo Dr. Zainul Anas, menyampaikan terima kasih atas sambutan Pemkab Banyuwangi. Ia menjelaskan, maksud kunjungan ini adalah untuk menjalin silaturahmi sekaligus belajar dari pengalaman FKUB Banyuwangi yang dinilai berhasil dalam pembinaan kerukunan antarumat beragama. “Program FKUB Banyuwangi, seperti Fila, Formula Satu, dan KG Lima, sangat inspiratif dan bisa dicontoh daerah lain,” ujarnya.

Wakil Bupati Banyuwangi H. Mujiono, turut menyambut rombongan. Ia menjelaskan, Bupati Banyuwangi berhalangan hadir karena dinas luar kota. “Terima kasih atas kunjungan selama satu hari satu malam di Banyuwangi. Kehadiran rombongan ini tentu berdampak positif pada UMKM, pelaku ekonomi kreatif, hingga sektor wisata karena bisa menikmati kuliner, menginap di hotel, dan membeli oleh-oleh,” ujar Mujiono yang merupakan Penasehat FKUB.

Mujiono juga memperkenalkan Banyuwangi dengan tagline “The Sunrise of Java”, yang mencerminkan semangat untuk bangun lebih awal, bekerja lebih keras, dan menghadirkan inspirasi bagi masyarakat. “Kerukunan umat beragama di Banyuwangi menjadi modal penting bagi pembangunan. FKUB kerap diajak berkolaborasi, termasuk dalam penanganan isu sensitif. Salah satunya pembatasan jam operasional toko modern agar UMKM tetap hidup, serta pengaturan penggunaan sound system hiburan. Sinergi FKUB dan pemerintah menjadi kunci terciptanya Banyuwangi yang aman, nyaman, dan kondusif,” terangnya.

Dalam kunjungan tersebut, FKUB Sukoharjo membawa rombongan sebanyak 36 orang, terdiri dari pengurus FKUB, Dewan Penasehat, Bakesbangpol, Kabag Kesra, Satpol PP, Kepala Kemenag Sukoharjo, hingga pengelola Pokja Sadar Kerukunan. Mereka juga menggelar rapat kerja di Banyuwangi sebagai persiapan kegiatan tahun 2026, setelah mendapat dana hibah Pemkab Sukoharjo sebesar Rp200 juta. (Andreas AF)

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *