——————–
Kediri (22/10). Bekali generasi muda dengan wawasan berumah tangga yang sehat dan harmonis, Pemuda LDII Kota Kediri menggelar seminar bertajuk “How to Speak with Love, Listen with Heart” pada Sabtu (6/9).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Pondok Pesantren Nurul Huda Al Manshurin tersebut diikuti sekitar 350-an peserta dari kalangan pemuda usia mandiri. Selain menjadi ajang edukasi tentang kesiapan berumah tangga, acara ini juga memperkuat tali silaturahmi antar generasi muda LDII di wilayah Kota Kediri.
Seminar menghadirkan pasangan suami-istri, Rio Azadi, dan Sovia Sahid, yang dikenal aktif dalam bidang psikologi dan edukasi pernikahan. Dalam pemaparannya, Rio menekankan pentingnya komunikasi dan kesiapan mental sebelum memasuki jenjang pernikahan.
“Banyak kecemasan muncul ketika seseorang memasuki usia menikah, salah satunya karena mengharapkan calon pasangan yang sempurna. Padahal kecemasan ini bisa dikelola dengan baik agar tidak menjadi alasan untuk menunda pernikahan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, fenomena menunda pernikahan sering terjadi karena kurangnya kesiapan mental dan pemahaman terhadap tanggung jawab rumah tangga. Untuk itu, Rio memberikan panduan empat langkah persiapan menikah, yakni:
- Bertaubat dan memperbaiki diri,
- Mempelajari ilmu pernikahan,
- Menentukan pilihan dengan target waktu yang jelas, serta
- Menyiapkan mental dan finansial secara matang.
Acara dikemas dalam tiga sesi interaktif. Pada sesi pertama, peserta mengikuti game lipat jari untuk mengenali tingkat kecemasan menjelang pernikahan, seperti kekhawatiran soal jodoh, ekonomi, maupun kesiapan menjadi pasangan hidup.
Sesi kedua dilanjutkan dengan diskusi bertema “Mitos atau Fakta dalam Rumah Tangga.” Rio memancing interaksi peserta dengan sejumlah pertanyaan, seperti apakah benar suami wajib sepenuhnya memenuhi kebutuhan materi, apakah mendidik anak hanya tugas istri, dan apakah suami dilarang bermain game setelah menikah.
Sementara itu, Sovia menyoroti pentingnya kemampuan mendengar dan memahami pasangan sebagai kunci keharmonisan. “Komunikasi bukan hanya tentang berbicara, tapi juga bagaimana mendengarkan dengan hati. Banyak konflik rumah tangga berawal dari kegagalan memahami emosi pasangan,” jelasnya.
Melalui kegiatan ini, LDII Kota Kediri berharap para pemuda dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang makna pernikahan, serta mampu membangun rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Oleh: Yuda Langgeng (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng