Website Resmi LDII NTT | DPW LDII NTT Nusa Tenggara Timur
Teluk Bintuni (21/11). DPW LDII Papua Barat melaksanakan kegiatan turun ke bawah (turba) ke Kabupaten Teluk Bintuni. Agenda rutin tersebut dipusatkan di dua lokasi, yakni Masjid Baitul Izza Manimeri dan Masjid Budi Luhur Kota Bintuni. Turba ini sekaligus menjadi sarana penyampaian hasil Rakornas III LDII 2025 yang digelar pada 22–24 Agustus 2025 di Grand Ballroom Minhajurrosyidin, Pondok Gede, Jakarta Timur.
DPD LDII Kabupaten Teluk Bintuni merupakan salah satu wilayah di bawah koordinasi DPW LDII Papua Barat, selain Kabupaten Manokwari, Fakfak, dan Kaimana. Kabupaten Teluk Bintuni sendiri berjarak sekitar 268 km atau hampir enam jam perjalanan darat dari Manokwari, ibu kota provinsi. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2002, Kabupaten Teluk Bintuni memiliki 24 distrik dan dua kelurahan, dengan warga LDII yang tersebar di Distrik Manimeri dan Distrik Bintuni.
Turba dipimpin langsung oleh Ketua DPW LDII Papua Barat, Suroto, bersama rombongan. Kegiatan berlangsung selama tiga hari, 26–28 September 2025. Suroto menyampaikan sejumlah materi penting dari Rakornas III, salah satunya terkait dukungan LDII terhadap Program Asta Cita Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Program tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, makan bergizi gratis, dan sekolah rakyat.
Suroto berharap pengurus LDII Kabupaten Teluk Bintuni dapat menjalin komunikasi dan bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, guna mendukung realisasi Asta Cita di daerah.
Ia menambahkan, “Seperti disampaikan Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso pada saat Rakornas, beberapa kali audiensi dengan kementerian dan lembaga menunjukkan masih terdapat program pemerintah yang belum berjalan. LDII siap membantu sesuai jargon LDII untuk bangsa,” ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan diserahkannya Surat Keputusan Kepengurusan DPD LDII Kabupaten Teluk Bintuni yang diterima langsung oleh Ketua DPD LDII Teluk Bintuni, Agus Budijanto.
Oleh: Agus Irawan (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
