Home / Nasional / Kerja Bakti Nasional Warnai Semangat Kemerdekaan di Al Amaanah

Kerja Bakti Nasional Warnai Semangat Kemerdekaan di Al Amaanah

Karanganyar (21/8). Suasana di lingkungan Al Amaanah Boarding School terasa lebih hidup dari biasanya, pada Sabtu (9/8). Sejak pukul enam, puluhan siswa, guru, staf, dan warga pondok pesantren bergerak serentak dari berbagai arah. Mereka membawa sapu, cangkul, dan karung sampah. Dari halaman depan hingga area belakang asrama, semua sibuk membersihkan lingkungan.

Pondok Pesantren Al Amaanah bersama PC LDII Tasikmadu menyelenggarakan kerja bakti nasional dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia. Kegiatan ini menjadi bagian dari gerakan serentak yang diprakarsai DPP LDII di berbagai daerah.

Joko Bakdono, Ketua Pondok Pesantren Al Amaanah, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk syukur dan pengabdian generasi muda terhadap perjuangan para pahlawan. Ia mengatakan kebersamaan dalam aksi nyata seperti ini menjadi wujud dari semangat kemerdekaan yang tidak hanya dikenang, tetapi juga dijaga melalui kontribusi nyata.

Para peserta datang dari berbagai unsur sekolah: siswa-siswi SMP dan SMA, para guru, staf, serta anggota Senkom. Mereka menyapu halaman, memangkas rumput, dan merapikan selokan. Beberapa di antaranya mengangkat sampah dedaunan di sekitar taman. Meski matahari mulai meninggi, semangat mereka tak surut.

Selain kerja bakti, panitia juga menyuguhkan pertunjukan bela diri dari tim PAB Persinas Asad Al Amaanah. Tepuk tangan dan sorak penonton mengiringi gerakan sigap para atlet muda yang tampil di pelataran utama sekolah.

Joko Setyono, Camat Tasikmadu, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia mengapresiasi semangat gotong royong yang ditunjukkan para peserta. Ia berharap para pendidik terus membimbing generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter.

Setelah kerja bakti selesai, seluruh peserta duduk melingkar di bawah tenda. Mereka makan bersama, berbagi cerita, dan melepas lelah. Kegiatan ini bukan hanya membersihkan lingkungan, tapi juga memperkuat solidaritas dan menanamkan nilai tanggung jawab lintas generasi.

Al Amaanah menutup kegiatan dengan doa bersama. Hari itu, semangat kemerdekaan hadir bukan dalam pidato panjang atau seremoni resmi, melainkan lewat kerja kolektif yang sederhana namun bermakna.

 

Oleh: Eltikka (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *