Pasangkayu (12/8). Ketua DPD LDII Pasangkayu Lukman Efendi menjadi salah satu pimpinan sidang komisi pada tim formatur Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasangkayu. Kegiatan berlangsung di Hotel Tri Sakti, Pasangkayu, Sulawesi Barat, pada Kamis (17/7).
Musda ke-3 MUI Pasangkayu ini secara resmi dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Pasangkayu, Mulyadi Halim. Dalam sambutannya, ia menyampaikan ucapan selamat setinggi-tingginya kepada MUI Kabupaten Pasangkayu yang telah mengadakan Musda.
“Semoga MUI Pasangkayu semakin maju, semakin kokoh dalam membimbing umat, serta mampu menciptakan suasana kehidupan beragama yang damai dan harmonis di Kabupaten Pasangkayu,” harapnya.
Selain itu, Mulyadi Halim juga mengajak MUI untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, pemerintah dan MUI harus selalu bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan masyarakat, terutama dalam membina umat agar terhindar dari paham radikal, menyimpang, dan ajaran yang menyesatkan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua MUI Pasangkayu KH Maslim Halimin menyampaikan berbagai program kerja MUI yang telah berjalan dengan lancar selama lima tahun terakhir. “MUI Pasangkayu selama ini telah aktif mengadakan pengajian, pelatihan dai, penyuluhan halal, sertifikasi penyembelihan hewan, serta edukasi umat terkait persoalan keagamaan dan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
KH Maslim Halimin juga mengungkapkan bahwa MUI Pasangkayu berhasil membangun kantor sendiri di Pasangkayu. “Pembangunan kantor ini terlaksana berkat dukungan dana dari pemerintah Kabupaten Pasangkayu, sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam mendukung kiprah MUI membina umat di Kabupaten Pasangkayu,” pungkas KH Muslim.
Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Sulawesi Barat KH Wahyu Mawardin dalam sambutannya menegaskan bahwa MUI mengedepankan pengabdian dan tidak berharap pada gaji. Menurutnya, MUI hadir sebagai lembaga keagamaan independen yang memberikan fatwa dan bimbingan kepada umat secara ikhlas tanpa menuntut imbalan materi semata.
“Setiap organisasi, termasuk MUI, hendaknya selalu melakukan evaluasi atas program kerja selama lima tahun yang telah berlalu. Evaluasi itu penting agar MUI mengetahui apa saja capaian yang telah diraih dan merumuskan langkah-langkah perbaikan di periode berikutnya,” harapnya.
Tim formatur kemudian memutuskan ketua, sekretaris, dan bendahara MUI Kabupaten Pasangkayu masa khidmat 2025-2030. Lukman Efendi megapresiasi keputusan KH Maslim Halimin memimpin kembali MUI Pasangkayu.
“Keputusan ini menandakan bahwa kinerja KH Maslim Halimin selama ini dinilai baik, mampu merangkul semua pihak, dan diharapkan dapat membawa MUI Pasangkayu semakin maju dan solid dalam membina umat di periode mendatang,” tutup Lukman.
Oleh: Anca (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng