Manokwari (9/8). Pengurus Provinsi (Pengprov) Persinas ASAD Papua Barat mengikuti Webinar Konsolidasi Nasional bersama seluruh Pengprov Persinas ASAD se-Indonesia, Senin (28/7). Kegiatan yang berlangsung secara daring ini diikuti 124 titik studio dari 36 provinsi, termasuk Pengprov Papua Barat yang hadir lengkap dipimpin Ketua Dwijo Sasono, beserta jajaran pengurus.
Sekretaris Pengprov Persinas ASAD Papua Barat, Ary, menjelaskan bahwa konsolidasi ini menjadi agenda rutin setiap enam bulan sekali. “Forum ini menjadi wadah sinergi, koordinasi, dan berbagi informasi antar pengurus, sekaligus memperkuat komitmen pembinaan atlet pencak silat di seluruh tanah air,” ujarnya.
Ketua Umum PB Persinas ASAD, H. Agus Susarso, dalam arahannya menegaskan pentingnya menyatukan visi pembinaan. “Kami tidak hanya membina fisik pesilat, tetapi juga membentuk karakter dan budi pekerti luhur. Dengan begitu, mereka menjadi atlet yang tangguh sekaligus berakhlak mulia,” tegasnya.
Dalam sesi laporan, Dwijo Sasono memaparkan kondisi pembinaan di Papua Barat yang mencakup Pengkab Manokwari, Teluk Bintuni, Kaimana, dan Fakfak, termasuk perkembangan sarana, prasarana, dan sumber daya pesilat.
Sementara itu, Sekretaris Umum PB Persinas ASAD, H. Kayat Sukayat, menyampaikan bahwa saat ini dua ASN Kemenpora, Amri Rusdana dan Abdul Malik, tengah mengikuti Pelatihan Pelatih Pencak Silat Tingkat Nasional. Keduanya direncanakan akan dikirim ke luar negeri sebagai pelatih pencak silat Indonesia.
PB Persinas ASAD juga membawa kabar membanggakan dari ajang internasional. Salah satu pesilat andalan, Khoirudin Mustaqim, bersama wasit-juri H. Deni Akbar, sedang berlaga dan memimpin pertandingan di Kejuaraan Dunia Pencak Silat ke-9 di Vietnam. Selain itu, peraturan pertandingan pencak silat nasional terbaru kini telah siap untuk diterapkan.
Agenda besar berikutnya yang menjadi fokus adalah Munas PB IPSI yang akan diselenggarakan pada September 2025. “Dengan semangat persatuan dan visi bersama, kami optimistis pembinaan pesilat di Papua Barat akan terus berkembang,” pungkas Ary.
Oleh: Agus Irawan (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng