Yogyakarta (12/7). Prestasi membanggakan diraih pemuda LDII DIY yang tergabung dalam Tim Greennovation Nusantara. Tim ini berhasil melaju ke babak grand final ajang Proyek Sosial PFmuda 2025 yang diselenggarakan oleh Pertamina Foundation.
Setelah melewati tahapan seleksi dan pitching yang ketat, tim tersebut terpilih sebagai salah satu finalis nasional kategori Sociopreneur. Tim yang beranggotakan Muhammad Aji Wiyuda, Hendra Saputra Wibowo, Ananda Putra Akbarulloh, Anida Ayu Kintana, dan Zulaikha ini mengusung proyek bertajuk “Ramuan Barokah”.
Ramuan ini merupakan inovasi pakan alami berbahan lokal yang terbukti meningkatkan pertumbuhan ikan lele sekaligus memperbaiki kualitas air. Limbah yang dihasilkan pun ramah lingkungan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian.
“Kami bersyukur bisa terpilih sebagai finalis PFmuda melalui proyek inovasi pakan lele berkelanjutan dengan Ramuan Barokah. Perjalanan kami masih panjang, tetapi kami percaya inovasi kecil ini bisa membawa dampak besar bagi peternak lokal,” ujar Hendra.
Greennovation Nusantara berencana menggandeng mitra strategis seperti PT Janu Putra Sejahtera Tbk sebagai sponsor utama program keberlanjutan. Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Mina Rukun di Gunungkidul juga telah digandeng sebagai penerima manfaat proyek ini. Selain sektor perikanan, mereka juga berencana mengembangkan ramuan ini untuk sektor unggas melalui riset lanjutan.
Mentoring tematik bagi para finalis dilaksanakan pada 1–2 Juli 2025 secara daring, dilanjutkan dengan sesi Demo Day yang mempertemukan finalis dengan juri dan pemangku kepentingan. Tim berharap, proyek ini dapat berkembang menjadi solusi pakan alami yang memberdayakan petani dan peternak, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
Terpisah, Ketua DPW LDII Yogyakarta, Atus Syahbudin mengapresiasi kiprah pemuda LDII yang mengikuti ajang ini. Menurutnya, Indonesia kaya akan tanaman yang terbukti berkhasiat, yang oleh para leluhur dikenal sebagai etnobotani.
“Pada saat ini, seiring dengan kemajuan teknologi, seyogyanya tetap berdampingan dengan local wisdom. Manfaatkan bahan baku lokal di sekitar kita yang murah meriah dan banyak tersedia,” ujarnya.
Ia menambahkan, ramuan-ramuan barokah masih sangat relevan, sebagaimana puskesmas mengembangkan pengobatan herbal.
“Temukan teknik sederhana untuk membarokahkannya demi kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat. Maju terus Greennovation Nusantara ke grand final PFmuda Pertamina, karena kesehatan juga tergantung dari apa yang dimakan,” pungkasnya.
Oleh: Khyeoim (contributor) / Riska Sabilah (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng