Home / Nasional / LDII Gambir Gelar Diskusi Bimbingan Konseling untuk Ibu Rumah Tangga

LDII Gambir Gelar Diskusi Bimbingan Konseling untuk Ibu Rumah Tangga

 

Jakarta (2/7). PC LDII Kecamatan Gambir menggelar Focus Group Discussion (FGD) Bimbingan Konseling (BK) di Masjid Baitul Manshurin, Cideng, Jakarta Pusat, pada Sabtu (21/6). Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari para ibu rumah tangga dari berbagai wilayah di sekitar Jakarta. 

FGD tersebut bertujuan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya membangun 29 karakter luhur dalam keluarga, sebagai upaya membentuk generasi yang unggul sejak dini. Ketua PC LDII Gambir, Kundari, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi respons terhadap tantangan zaman yang dihadapi para orang tua dalam mendidik anak-anaknya. 

“Kami menghadirkan pakar parenting skill atau guru bimbingan konseling untuk memberikan ilmunya dalam mendidik dan mengasuh anak-anak secara baik di lingkungan keluarga, serta menyiapkan generasi unggul melalui 29 karakter luhur,” ujar Kundari.

Ia menegaskan, kegiatan tersebut juga selaras dengan program pembinaan generasi penerus LDII melalui Tri Sukses Generus, yang menitikberatkan pada pembentukan karakter dan kepribadian anak.

“Kegiatan ini kami agendakan tahun ini sebanyak tiga kali, dengan menghadirkan pakar parenting untuk mengajarkan para ibu bagaimana mendidik dan menanamkan 29 karakter luhur dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.

Salah satu narasumber, Puri Fitriani, yang merupakan guru Bimbingan Konseling, menyoroti pentingnya peran ibu dalam menjaga keharmonisan keluarga. “Orang tua harus siap menjadi pendengar yang baik, luangkan waktu minimal lima menit setiap hari,” ujarnya.

Menurutnya, menjadi pendengar yang baik mencakup kontak mata, tidak menyela, dan menghindari penggunaan gawai saat anak berbicara. Hal ini menciptakan ruang nyaman bagi anak untuk terbuka kepada orang tuanya.

“Ini akan menjadi langkah awal yang akan berkembang menjadi diskusi yang sehat antara orang tua dan anak. Namun, ada satu titik tertentu di mana naluri seorang ibu akan berbicara untuk mengetuk hati anak dengan caranya masing-masing,” pungkasnya.

Penerapan karakter luhur sejak usia dini diharapkan menjadi fondasi kuat dalam membentuk pribadi anak yang tangguh, berakhlak mulia, dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan di masa depan.

 

Oleh: Inu Subakto (contributor) / Riska Sabillah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *