Home / Nasional / LDII Gunung Labuhan Komitmen Cetak Generasi Berakhlak Melalui Festival Anak Saleh

LDII Gunung Labuhan Komitmen Cetak Generasi Berakhlak Melalui Festival Anak Saleh

 

Way Kanan (30/6). Dalam upaya mencetak generasi muda yang berkarakter luhur dan berakhlak mulia, PC LDII Kecamatan Gunung Labuhan menggelar Festival Anak Saleh (FAS) di Masjid Muslimin, pada Minggu (22/6). Kegiatan tahunan ini menjadi ajang pembinaan Generasi Penerus (generus) LDII dari jenjang PAUD hingga SMP.

FAS dibuka secara resmi oleh Penasihat PC LDII Gunung Labuhan, M. Hidayat. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya penanaman karakter sejak dini sebagai bekal menghadapi tantangan masa depan, terutama dalam menyongsong bonus demografi 2045.

“Kami berharap generasi LDII mampu tumbuh menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur. FAS ini bukan sekadar perlombaan, tetapi wadah pembinaan karakter untuk mencetak generasi emas,” ujar Hidayat.

Antusiasme tampak dari semangat 150-an peserta yang mengikuti enam cabang lomba, yakni lomba adzan, dai cilik, pencak silat, cerdas cermat, serta hafalan doa dan surat pendek. Kegiatan ini tak hanya menjadi sarana kompetisi, tetapi juga ruang ekspresi dan evaluasi perkembangan para santri di bawah naungan LDII.

Koordinator Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) naungan LDII se-Kecamatan Gunung Labuhan, Agung Fajarudin, turut memberikan motivasi kepada para peserta agar mengikuti kegiatan ini dengan semangat dan dedikasi.

“FAS adalah momen penting. Kami ingin anak-anak menyadari betapa berharganya kesempatan ini dalam membentuk kepribadian mereka,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia, Refki Hidayat, menjelaskan bahwa FAS dirancang sebagai panggung untuk mengukur sejauh mana proses pembinaan karakter dan penanaman nilai-nilai keilmuan telah diterapkan di masing-masing majelis taklim.

“Ini adalah ajang evaluasi dan apresiasi. Lewat FAS, kita bisa melihat perkembangan potensi generasi muda LDII secara nyata,” ungkapnya.

Festival Anak Saleh telah menjadi agenda rutin LDII Gunung Labuhan, yang tidak hanya menampilkan potensi para generasi penerus, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membentuk generasi unggul yang siap berkontribusi positif bagi masyarakat, agama, dan bangsa.

 

Oleh: Yusuf Hizbulloh (contributor) / Riska Sabillah (editor)

Kunjungi berbagai website LDII

DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng

About penulis penulis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *