Cilegon (9/6). Warga LDII Masjid Baitul Antiq di bawah naungan PAC Ketileng, Cilegon, Banten, melaksanakan kurban pada Jumat (6/6). Dengan mengangkat tema Ikhlas Berkurban, Ikhlas Berbagi, kegiatan ini menjadi perwujudan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial warga LDII terhadap lingkungan sekitar.
Penasihat PAC LDII Ketileng, Sulistyo, menjelaskan bahwa keberhasilan pelaksanaan kurban setiap tahun tak lepas dari kebiasaan menabung warga secara kolektif. “Untuk warga LDII bisa mewujudkan kurban setiap tahunnya, mereka menabung setiap bulan agar menjelang hari H tidak keberatan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menambahkan dalam setiap pengajian warga LDII juga mengkaji dasar hadist untuk mengerti apa ganjaran yang diperoleh dalam kurban ini, “Selain menabung juga meringankan, warga LDII tahu pahalanya yaitu bandingannya seperti orang berperang tinggal nama. Oleh karena itu, mereka juga tergerak meraih pahalanya dengan menabung tiap bulannya,” ucapnya.
Sulistyo juga menekankan pentingnya makna tema tahun ini. Menurutnya, semangat ikhlas berbagi tidak hanya berhenti pada pelaksanaan penyembelihan, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian terhadap masyarakat sekitar. “Untuk ikhlas berbagi, itu karena kita peduli dengan warga sekitar. Kita bagikan hewan kurban untuk warga yang memerlukan. Yang sudah berkurban juga supaya antusias dalam memaknai kurban ini. Jadi, nanti makin bisa tambah semangat dalam menabung untuk berkurban,” jelas Sulis.
Sementara itu, Ketua Panitia Kurban Masjid Baitul Antiq, Usman Hadi Prabowo, menyampaikan bahwa tahun ini panitia menerima dan memotong total sembilan hewan kurban. “Untuk Masjid Baitul Antiq, ada 4 ekor sapi dan 5 ekor kambing. Adapun daging yang sudah dikurbankan akan didistribusikan ke RT dan sekitar Kelurahan Ketileng ini sendiri,” ungkap Usman.
Ia menambahkan pelaksanaan kurban tidak hanya menjadi rutinitas ibadah, tetapi juga mampu mendorong kesadaran warga dalam menyisihkan rezeki untuk kemanfaatan sosial. “Harapannya, ini bisa jadi pelajaran kita bersama, bagaimana kita bisa menyisihkan harta kita untuk bisa berkurban dan berbagi kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa merasakan apa yang kita rasakan,” tuturnya.
Ia berharap agar semangat ibadah ini dapat terus dipupuk sehingga meningkat setiap tahunnya, “Tahun depan kita bisa lebih banyak menabung lagi dan bertambah hewan yang dikurbankan, sehingga kemanfaatan untuk masyarakat bisa tersebar luas,” tutup Usman.
Pelaksanaan kurban tahun ini menjadi cerminan nilai yang terus dipegang oleh warga LDII. Dengan sistem menabung rutin serta semangat berbagi yang terus dipupuk, kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat dimensi kesalehan sosial di tengah masyarakat.
Oleh: Bung Pream (contributor) / Uyun Kusuma (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng