Bandung (6/3). Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Bandung Barat turut berpartisipasi dalam pemantauan hilal di Observatorium Bosscha, Lembang, Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (28/2). LDII Bandung Barat menunjukkan berkomitmen mendukung proses penentuan awal bulan suci Ramadan secara ilmiah dan sesuai syariat.
Sebagai pusat peneropongan bintang tertua di Indonesia, Observatorium Bosscha memiliki peran penting dalam penelitian astronomi, termasuk dalam penentuan awal bulan Hijriah. Setiap tahun, observatorium ini menjadi lokasi strategis untuk rukyatul hilal.
Agus Triono, staf peneliti Observatorium Bosscha, menyambut baik partisipasi LDII dalam pemantauan hilal. Ia menilai kehadiran organisasi keagamaan seperti LDII dalam kegiatan ini sebagai langkah positif dalam memperkenalkan metode rukyatul hilal yang berbasis ilmu astronomi.
“Observatorium Bosscha memiliki misi untuk mengenalkan metode pengamatan yang menjadi standar dalam astronomi. Fakta bahwa LDII bergabung dalam pemantauan hilal adalah angin segar bagi kami. Ini momen yang bagus untuk mengenalkan tata cara pengamatan hilal yang benar,” kata Agus.
Sementara itu, pada hari pemantauan, tim rukyatul hilal DPD LDII Kab Bandung Barat menghadapi tantangan dari faktor cuaca yang menyebabkan visibilitas hilal sangat terbatas. Meskipun begitu, mereka tetap menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, menggunakan peralatan yang telah dikalibrasi untuk mendeteksi hilal.
Ketua Tim Rukyatul Hilal DPD LDII KBB, Eka Karyana, mengungkapkan bahwa hujan yang mengguyur wilayah Lembang menghalangi pengamatan hilal. “Hari ini hilal sulit terlihat karena kondisi cuaca hujan. Mungkin di daerah lain ada yang berhasil melihat hilal,” ujar Eka.
Selaras dengan Eka, Agus juga menegaskan bahwa tantangan terbesar dalam rukyatul hilal bukan hanya soal metode dan peralatan, tetapi juga faktor cuaca yang sulit diprediksi. “Tantangan utama dalam pengamatan hilal adalah cuaca, seperti yang kita alami hari ini,” tutup Agus. (Ramlan/Mahar).
Oleh: korlip ? (contributor) / Thifla (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng