Website Resmi LDII NTT | DPW LDII NTT Nusa Tenggara Timur
Klaten (9/1). Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPD LDII) Kabupaten Klaten, Drs. H. Sarjono, bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lintas instansi Pemerintah Kabupaten Klaten, turut serta dalam Upacara Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama Republik Indonesia di halaman MTs N 2 Klaten pada 3 Januari 2025. Upacara tersebut dipimpin oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Klaten, K.H. Anif Solikhin, dan dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Klaten, jajaran Kemenag Kabupaten Klaten, serta tamu undangan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, K.H. Anif Solikhin membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia, K.H. Nasaruddin Umar. K.H. Nasaruddin menyampaikan bahwa peringatan HAB kali ini menandai 79 tahun perjalanan Kementerian Agama, yang pertama kali dibentuk pada 3 Januari 1946 di bawah Kabinet Sjahrir II. Momen ini diperingati setiap tahun sebagai Hari Amal Bakti dengan tema “Umat Rukun Menuju Indonesia Emas.” Tema ini mencerminkan misi Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, yang menekankan bahwa Indonesia Emas hanya bisa tercapai jika umat hidup rukun dan harmonis.
Lebih lanjut, K.H. Anif menekankan bahwa dalam ideologi Pancasila, Kementerian Agama berperan sebagai jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara. “Indonesia bukan negara agama, tetapi negara memberikan tempat yang terhormat bagi agama dan masyarakatnya yang religius. Peran negara adalah menjaga religiusitas masyarakat dan kebebasan beribadah,” tegasnya.
K.H. Anif juga mengingatkan bahwa meskipun agama mengajarkan larangan terhadap korupsi dan kekerasan, masih ada tantangan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, upaya bersama untuk menjaga keharmonisan antarumat beragama tetap penting untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Dalam wawancaranya dengan awak media, Drs. H. Sarjono menyampaikan apresiasi terhadap tema “Rukun untuk Indonesia Emas.” Ia menegaskan bahwa untuk membangun negara besar seperti Indonesia, bukan hanya satu kelompok yang bertanggung jawab, tetapi seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, harus mengamalkan nilai-nilai kebersamaan tersebut. “Mari kita sambut semangat kebersamaan ini dan hidup rukun, kompak, serta saling menghormati dalam menjalani perbedaan beragama,” ujar Sarjono.
Peringatan HAB ini menjadi momen penting untuk memperkuat semangat kebersamaan dan mempererat hubungan antarumat beragama dalam rangka menciptakan Indonesia yang lebih harmonis dan sejahtera. (Rizal PM)
——————–
Oleh: Rizal Putra Milda 0812 7229 3074 (contributor) / Fachrizal Wicaksono (editor)
Kunjungi berbagai website LDII
DPP, DPP, Bangkalan, Tanaroja, Gunung Kidul, Kotabaru, Bali, DIY, Jakpus, Jaksel, Jateng, Kudus, Semarang, Aceh, Babel, Balikpapan, Bandung, Banten, Banyuwangi, Batam, Batam, Bekasi, Bengkulu, Bontang, Cianjur, Clincing, Depok, Garut, Jabar, Jakarta, Jakbar, Jakut, Jambi, Jatim, Jayapura, Jember, Jepara, BEkasi, Blitar, Bogor, Cirebon, Kalbar, Kalsel, Kaltara, Kalteng, Karawang, Kediri, Kendari, Kepri, ogor, Bogor, Kutim, Lamongan, Lampung, Lamtim, Kaltim, Madiun, Magelang, Majaelngka, Maluku, Malut, Nabire, NTB, NTT, Pamekasan, Papua, Pabar, Pateng, Pemalang, Purbalingga, Purwokerto, Riau, Sampang, Sampit, Sidoarjo, Sukoharjo, Sulbar, Sulsel, Sultra, Sumbar, Sumsel, Sumut, Tanaban, Tangsel, Tanjung Jabung Barat, Tegal, Tulung Agung, Wonogiri, Minhaj, Nuansa, Sako SPN, Sleman, Tulang Bawang, Wali Barokah, Zoyazaneta, Sulteng
