Kediri (30/5). Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri mendampingi Musyawarah Masyarakat Pondok Pesantren (MMPP) di Ponpes Pondok Blawe pada, pada Kamis (25/5). MMPP adalah tindak lanjut setelah pembentukan Santri Husada dan Survei Mawas Diri (SMD) yang dilaksanakan oleh Puskesmas Sumberjo.
Menurut Sie Promosi Kesehatan Dinkes Kabupaten Kediri Sriyati, pelayanan kesehatan harus dapat menyentuh masyarakat kecil. “Poskestren adalah penjabaran dari program gubernur dan diperkuat Bupati Kediri. Harapannya masyarakat kecil dapat tersentuh dan terlayani,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, setelah melaksanakan SMD dan MMPP akan melakukan pelatihan dan pembentukan kader.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala UPTD Puskesmas Sumberjo, Petrip Budi Sulistyaningsih, berharap santri memiliki prilaku hidup sehat. “Prilaku hidup sehat jangan saat pembinaan Poskestren, tetapi harus dilakukan secara kontinu. Terbukti saat screaning banyak anak-anak yang memiliki masalah kesehatan gigi. Itu menunjukan Prilaku hidup sehat kurang dipraktikkan,” ujarnya.
Ia mengatakan, Puskesmas membuka pelayanan penyuluhan untuk santri pondok. “Kalau membutuhkan penyuluhan silahkan berkirim surat ke Puskesmas untuk minta penyuluhan,” pungkasnya.
Selanjutnya, Pembina Ponpes Pondok Blawe, Abdul Rahman Said, berharap santri pondok mendapat petunjuk terkait Perilaku Hidup Sehat. “Sekarang ini santri sudah merasa bersih, sudah bisa menjaga kesehatan tapi secara ilmu kesehatan belum sempurna, kami mohon petunjuk se jelas-jelasnya agar dapat menerapkan kesehatan di pondok blawe,” ujarnya.
Turut hadir, beberapa petugas Puskesmas Sumberjo, Kepala Desa Blawe, Khusnul Hidayati, Babinsa, Babinkamtibmas, Muslimat NU Kecamatan Purwoasri, pengurus dan guru pondok serta 15 Santri Husada Ponpes Pondok Blawe (Rozi).