Banyuwangi (15/4). Bupati Banyuwangi Hj. Ipuk Fiestiandani bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memanfatkan momentum bulan Ramadan menggelar Safari Ramadan dengan melakukan silaturahim ke sejumlah warga dan tokoh masyarakat. Kegiatan tersebut telah ia lakukan di tahun-tahun sebelumnya.
Salah satunya, Bupati Ipuk bertemu Pengurus dan Warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Banyuwangi yang dirangkai dengan solat tarawih di Masjid Pondok Pesantren Arroyan, Jajag Kecamatan Gambiran, pada Jumat, (31/3/2023).
Usai salat Isya dan tarawih berjamaah bersama 700 warga LDII, Bupati Ipuk mengucapkan terima kasih dan apresiasi LDII telah turut serta membantu mensukseskan program pembangunan daerah. “Terima kasih kepada masyarakat Banyuwangi, utamanya warga LDII karena berkat dukungan bapak ibu semua sampai saat ini Banyuwangi tetap dalam keadaan kondusif. Kita tetap guyub walaupun berbeda-beda dan tetap berkolaborasi bersinergi dalam menuntaskan berbagai permasalahan yang ada di daerah ini,” kata Bupati Ipuk.
“Pembangunan daerah ini tidak mungkin hanya dilakukan oleh pemerintah saja pak Astro. Tapi harus disokong oleh seluruh elemen masyarakat. Termasuk oleh LDII,” ungkap Ipuk seraya menyapa Ketua DPD LDII Banyuwangi, H. Astro Junaedi.
Dengan gotong royong berbagai pihak itulah, pembangunan Banyuwangi bisa terus berjalan. Sehingga menghasilkan torehan yang baik. Di antaranya pertumbuhan ekonomi yang mulai pulih menjadi 4,4 persen pada 2022 setelah sebelumnya terdampak pandemi. Dengan terus mendorong pertumbuhan ekonomi tersebut, kata Ipuk, mampu menekan angka kemiskinan. Kemiskinan Banyuwangi sempat meningkat pada saat pandemi Covid 19. Dari 8,06 persen di 2020 menjadi 8,07 persen di 2021.
“Alhamdulillah pada 2022 persen penduduk miskin menurun signifikan menjadi 7,5 persen, ini terendah untuk Banyuwangi sejak Indonesia merdeka,” ungkapnya. “Alokasi anggaran untuk infrastruktur di Kecamatan Gambiran ini pak Astro, justru mengalami peningkatan yang fantastis, yang sebelumnya Rp. 9 Milyar menjadi Rp. 28 Milyar,” imbuhnya
”Ada untuk pembangunan jalan, irigasi dan sungai. Untuk 2024 ada 6 desa yang akan mendapat PIK khusus yang merupakan reward bagi desa-desa yang PBB-nya lunas,” pungkas bupati kelahiran Magelang itu.
Pada momen itu, Bupati Ipuk juga memuji gerakan merawat tanaman herbal yang dilakukan oleh warga LDII. Program pengembangan tanaman herbal di masa mendatang perlu ditingkatkan lagi. ”Karena ini juga bagian dari kekayaan lokal Indonesia, keluhuran dan kearifan lokal dalam pengobatan yang perlu dimanfaatkan oleh masyarakat,” jelasnya.
Selanjutnya istri dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas itu menyerahkan santunan anak yatim dan memberikan bibit tanaman sayuran secara simbolis kepada santri Ponpes Arroyan jajag.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Banyuwangi, H. Astro Junaedi dihadapan Bupati dan SKPD memaparkan Delapan bidang pengabdian LDII, diantaranya bidang Kebangsaan (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-undang 1945), dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi digital, dan energi baru terbarukan.
“Ibu Bupati, LDII selalu berupaya berpartisipasi aktif dalam mendukung dan menyukseskan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah Banyuwangi. Dalam menanamkan jiwa kebangsaan kami bersama Pemuda LDII aktif berkegiatan dengan TNI- Polri dan Bakesbangpol mengadakan bela negara dan wawasan kebangsaan,” jelas H. Astro.
Beberapa pejabat Pemkab Banyuwangi ikut mendampingi Bupati Ipuk dalam acara safari Ramadhan tersebut, antara lain; Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Direktur RSUD Genteng, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Forkopimka Gambiran, MWC NU dan PCM Muhammadiyah, Kepala Desa se Kecamatan Gambiran, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang ada di sekitar Ponpes Ar Royan. (Wandi).