Jakarta (22/4). Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh ampunan dan kebarokahan bagi setiap umat Islam. Dalam meraih kemuliaan di 10 malam terakhir, LDII Kota Jakarta Pusat mengadakan I’tikaf Lailatul Qodar di masjid, salah satunya bekerja sama dengan Yayasan Pondok Pesantren Al Muflihun bertempat di Masjid Al Muflihun, Jakarta.
Pada kesempatan yang mulia ini di malam ke 21 Ramadhan, Ketua MUI Kota Jakarta Pusat K.H. Robi Fadil Muhammad menyempatkan hadir dan memberikan tausyiah kepada jamaah yang sedang ber-i’tikaf di Masjid Al Muflihun tersebut.
Sukarjan selaku Sekretaris DPD LDII Kota Jakarta Pusat dalam pembukaannya sebagai pembawa acara menyampaikan kepada jamaah dalam 10 malam terakhir ini untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, “Di malam Qodar ini kita memohon ampunan dan berharap surga-Nya Allah SWT.”
Ketua DPD LDII Kota Jakarta Pusat Purwanto Hadi dalam sambutannya mengajak untuk memperbanyak ibadah dalam mencari Lailatul Qodar mulai malam ke 21 Ramadhan. Purwanto juga menyampaikan, ”Acara seperti ini berlangsung terus sampai akhir Ramadhan tidak hanya di malam ganjil saja, ini sudah menjadi tradisi kami dalam pembinaan warga LDII mulai malam 21 Ramadhan untuk ber-i’tikaf di masjid, ada yang tadarus Al Quran, sholat-sholat sunnah, berdzikir kepada Allah, dan ibadah-ibadah sunnah lainnya.”
Menurut K.H. Robi Fadil Muhammad dalam tausyiahnya menyampaikan Lailatul Qodar bisa berarti mulia karena ini adalah malam diturunkannya Al Quran. Lailatul Qodar bisa juga bermakna sempit karena ini adalah malam turunnya ribuan malaikat ke bumi. Beliau juga berharap Ramadhan idealnya dapat diisi dengan kebaikan-kebaikan, salah satunya seperti i’tikaf yang dilakukan oleh LDII di masjid seperti malam ini.
“Saya mengapresiasi LDII, ini luar biasa. Terjadwal, terpimpin, terbimbing, Insya Allah membawa kebarokahan,” ujar Ketua MUI Kota Jakarta Pusat. Ditambahkanya, ”Ramadhan seperti inilah yang Insya Allah akan mendapat penerangan sesungguhnya di hari kiamat. Semoga kita senantiasa mendapat kebarokahan Allah SWT.” Di akhir tausiyahnya sebelum doa disampaikan, “Mudah-mudahan kita menjadi bagian dari orang-orang yang mendapat rahmat Allah SWT dan ibadah kita dinilai sebagai ibadah seribu bulan,” tutup K.H. Robi.
Sebelumnya K.H. Robi Fadil Muhammad juga menyempatkan memberi tausyiah pada acara Pesantren Kilat Lansia yang diselenggarakan oleh MUI Kota Jakarta Pusat di Aula Masjid Al-Muflihun di hari yang sama.[AR-KIMJP]