Tabanan (12/7). Tokoh agama Islam di Kabupaten Tabanan mengikuti pertemuan virtual dengan Wakil Presiden (Wapres) RI KH. Ma’ruf Amin di Mapolres Tabanan, Senin (12/7) siang. Tokoh umat muslim Tabanan yang hadir di antaranya berasal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), NU, Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Dari LDII, hadir langsung Ketua DPD LDII Tabanan, Maulana Sandijaya. Sementara dari Polres hadir Kasat Intelkam AKP I Wayan Sudita dan Kanit III Intelkam Iptu Joko Sucipto A.
Acara nasional yang diikuti 500 orang lebih itu mengambil tema “Peningkatan peran ulama dan tokoh agama Islam dalam mendukung pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19.”
Sementara itu, Wapres Ma’ruf Amin dalam sambutannya mengajak para ulama dan tokoh agama bersama-sama pemerintah menanggulangi Covid-19. Menanggulangi Covid-19 tidak hanya tanggungjawab pemerintah, tapi juga tanggungjawab semua komponen. PPKM Darurat dilakukan karena kondisi akibat pandemi sudah membahayakan. Dari 22 negara, Indonesia paling tinggi di dunia.
“Banyak rumah sakit tidak mampu menampung pasien dan kekurangan oksigen. Ini alasan pemerintah memberlakukan PPKM Darurat, tujuannya menjaga dan menyelamatkan jiwa masyarakat,” ujarnya.
Dijelaskan, tingginya korban karena kurang patuhnya masyarakat terhadap prokes. Masih banyak masyarakat yang belum dites, divaksin, bahkan menolak diisolasi. Pemerintah sekarang pontang-panting, masalah bertumpuk, apa yang dilakukan pemerintah menjaga umat dari bahaya Covid-19.
“Menjaga jiwa agar tidak menjadi korban (pandemi) merupakan salah satu tujuan syariat Islam. Sebab, menjaga diri dari penyakit itu hukumnya wajib,” tegas mantan Ketua Umum MUI itu.
Ma’ruf meminta para tokoh agama dan ulama menjaga umatnya dari informasi hoaks dan fitnah. Menurutnya, era media sosial menyebabkan fitnah dan kebenaran bercampur. Termasuk tudingan bahwa Covid-19 konspirasi. “Covid-19 itu nyata, bukan hoaks. Kalau ada berita yang datang harus ditabayunkan, cek dan ricek,” tandasnya.
“Mari berjuang dan berjihad menghadapi Covid-19. Para ulama saya minta untuk membina dan mengingatkan jamaahnya agar mematuhi prokes secara sungguh-sungguh,” pinta Ma’ruf Amin.
Ditegaskan, pemerintah mengajak ulama memaksimalkan perannya ulama. Menurutnya, Covid-19 merupakan musibah global. Musibah sendiri bukan sesuatu yang aneh, karena musibah akan bernilai baik jika ada ikhtiar. Ma’ruf Amin kemudian mengingatkan dalam pelaksanaan Idul Adha agar menjaga protokol kesehatan. Di antaranya pemotongan hewan dilakukan di RPH atau ruang terbuka dengan peserta terbatas (KIM/fredy lines).